- media sosial X/Quds News Network
Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional Keluarkan Fatwa: Membiarkan Gaza dan Palestina Dihancurkan adalah Pengkhianatan terhadap Alloh dan Rasulnya
Sementara itu, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengecam “dengan tegas berlanjutnya pembantaian dan kejahatan perang yang dilakukan Israel, dengan yang terkini pembantaian kamp Jabalia.
OKI mendesak komunitas internasional segera melakukan intervensi guna menghentikan Israel.
Senada dengan Arab Saudi, Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit juga mengulangi seruannya agar semua operasi militer di Gaza dihentikan.
Menurut laman Badan PBB untuk pemulihan pengungsi Palestina (UNRWA), Kamp Jabalia adalah kamp pengungsi terbesar dari delapan kamp pengungsi Palestina di Jalur Gaza.
Terletak di utara Kota Gaza, dekat desa bernama sama, kamp ini sudah dibangun sejak 1948 setelah Perang Arab-Israel tahun itu. Kini di kamp seluas 1,4 kilometer persegi itu 116.011 pengungsi Palestina terdaftar di UNRWA.
Kejahatan Perang terhadap Jurnalis di Gaza
Sementara itu, Reporters Without Borders (RSF) pada Rabu (1/11/2023) mengatakan bahwa mereka telah mengajukan pengaduan kepada Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas kejahatan perang yang dilakukan terhadap jurnalis di Gaza.
“Para wartawan ini adalah setidaknya korban serangan hingga korban kejahatan perang dan dapat menjadi dasar untuk penyelidikan oleh jaksa ICC,” kata badan yang berfokus pada perlindungan hak kebebasan pers itu dalam sebuah pernyataan.
(Foto arsip - Seorang wanita berdiri di depan bangunan yang hancur setelah serangan udara Israel di kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan, pada 22 Oktober 2023. Sumber: ANTARA/Xinhua)