- APTN
Madagaskar Dilanda Kekeringan Terparah
Madagaskar - World Food Programme (WFP) mengatakan, wilayah selatan Madagaskar saat ini mengalami kekeringan terparah dalam empat dekade terakhir, dengan lebih dari 1,41 juta warga dilaporkan mengalami kekurangan pangan.
Dari jumlah tersebut, sekitar 14 ribu warga di antaranya saat ini dalam kondisi mengkhawatirkan dan angka tersebut dapat bertambah dua kali lipat menjadi 28 ribu pada Oktober mendatang.
"Kita menghadapi kekeringan terburuk dalam lebih dari 40 tahun, dan ini adalah area di mana orang-orang bergantung pada pertanian mereka, makanan-rumah di sekolah, dan petani kecil, begitulah cara mereka hidup di sini. Tapi dengan terjadinya kekeringan, orang-orang tidak bisa bertahan. Jadi, pemerintah bekerja sama dengan WFP dan pihak lainnya untuk melakukan yang terbaik yang kita bisa, tapi inI situasi yang mengerikan," kata David Beasley, Direktur Eksekutif WFP.
Setiap tahunnya, Global Acute Malnutrition (GAM) atau ukuran kekurangan gizi akut pada anak di bawah usia lima tahun di Madagascar telah mengalami penambahan hampir dua kali lipat dalam waktu empat bulan terakhir.
Daerah terparah terjadi di distrik Ambovombe, di mana rata-rata malnutrisi akut mencapai 27 persen.
"Kasus gizi buruk meroket sejak Juni-Juli 2020. Naik dari sekitar 1.000 anak di 10 distrik di wilayah selatan, menjadi sekitar 7.000 di Maret, April 2021. Jadi, trennya eksponensial," kata Wakil Direktur Negara untuk WFP di Madagaskar, Arduino Mangoni.
WFP mengatakan, saat ini pihaknya membutuhkan bantuan dana sebanyak 78,6 juta dolar Amerika Serikat untuk dapat memberikan bantuan pangan di musim paceklik mendatang. (ap/pws/act)