Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu..
Sumber :
  • ANTARA/Anadolu/Abdülhamid Hoşbaş

Usai Serangan Udara di Suriah, Pemerintah Israel Perintahkan Perkuat Keamanan Kedubesnya

Selasa, 2 April 2024 - 13:53 WIB

Moskow, tvOnenews.com - Pemerintah Israel menginstruksikan penguatan keamanan di kedutaan besar negaranya di seluruh dunia.

Menurut laporan portal berita Israel Ynet pada Selasa (2/4/2024), Intruksi kewaspadaan tersebut muncul usai serangan udara ke konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus.

“Kami meminta Anda untuk terus mengambil langkah-langkah pencegahan, dan memberikan perhatian lebih selama operasi rutin,” demikian bunyi pernyataan yang dikirimkan kepada para diplomat Israel, seperti dikutip media tersebut.

Pada Senin (1/4/2024), Israel melancarkan serangan udara ke gedung konsulat jenderal Iran di Damaskus hingga mengakibatkan gedung tersebut hancur dan menewaskan pejabat di korps IRGC.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengonfirmasi bahwa serangan Israel ke gedung konsulat jenderal Iran di Damaskus  menewaskan dua jenderal IRGC dan lima perwira.

Sebelumnya, seorang komandan tertinggi Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran dan enam perwira lainnya dilaporkan tewas dalam serangan rudal yang mengenai Konsulat Iran di Suriah pada Senin. 

Dalam pernyataannya, sayap hubungan masyarakat IRGC mengumumkan tewasnya Jenderal Mohammad Reza Zahedi, yang merupakan komandan senior Pasukan Quds IRGC di Suriah dan Lebanon, serta wakilnya, Jenderal Hadi Haj Rahimi.

Selain itu, ada lima anggota militer lainnya yang juga disebutkan tewas dalam serangan di sebuah gedung milik Kedutaan Besar Iran di Damaskus itu.

Kelima korban jiwa lainnya adalah Hossein Amanollahi, Seyyed Mahdi Jalalati, Mohsen Sadaqat, Ali Agha Babaei dan Syed Ali Salehi Rozbahani, semuanya anggota IRGC.

Menurut pernyataan itu, Israel melakukan serangan tersebut "menyusul kekalahan yang tidak dapat diperbaiki melawan perlawanan Palestina", mengacu pada serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Rentetan serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober tahun lalu telah menewaskan lebih dari 32.800 orang, yang sebagian besar adalah anak-anak. (ant/mii)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:18
07:15
02:23
01:10
01:21
02:26
Viral