- (ANTARA/Xinhua/Ammar Safarjalani/aa)
Kabar Baik, Israel Ketar-ketir Bakal Diamuk Iran, Tentara Langsung Dilarang Cuti Bikin AS dan Prancis Makin Repot
Jakarta, tvOnenews.com - Ketegangan yang terjadi antara Israel dan Iran. Membuat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) gagal menikmati masa cuti mereka.
Israel tengah bersiap-siap untuk mendapatkan serangan balasan, karena Iran telah menduga pembunuhan para jenderal Iran dibunuh Tetara Israel yang berada di Damaskus, Suriah, Senin (1/4/2024) malam kemarin.
Hal ini membuat beberapa negara sekutu Israel, seperti Amerika Serikat (AS) dan Prancis juga ikut panik. Akibat adanya dugaan Iran akan melakukan penyerangan balik.
Diinformasikan melalui Reuters, Kamis (4/4/2024) bahwa Militer Israel sudah bersiaga apabila Iran melakukan serangan balasan.
Hal ini diisyaratkan langsung dari Militer Israel saat merespons jawaban dari Iran yang ingin membalasnya lantaran para jenderal mereka telah dibunuh.
Terlebih lagi berbagai skenario sudah disiapkan dan siap menerima kekuatan yang berasal dari Iran. Apabila Israel diserang secara tiba-tiba.
"Negara Israel siap untuk setiap skenario, kami akan merespons dengan kekuatan untuk setiap upaya untuk menyerang kami," respons bicara pemerintah Israel Raquela Karamson.
Diprediksikan bahwa Iran melakukan serangan balasan melalui jalur udara di Israel pada Senin depan dari dugaan yang berasal dari kompleks kedutaan besar Iran, di Damaskus, Suriah.
Di sisi lain, layanan GPS yang berada di Kota Tel Aviv mendadak buruk. Tujuannya untuk menghindari peluru yang datang menggunakan dari basis sinyal.
Dalam hal ini membuat AS memberikan respons bahwa Israel sedang dalam ancaman serius yang berasal dari Iran.
Kemudian, Prancis sedang berusaha melakukan cara hubungan diplomasi untuk menahan serangan balasan agar Iran tidak menyerang Israel.
Sebagai upaya yang dilakukan Israel menargetkan Prancis sebagai penghubung untuk menahan eskalasi dari Iran.
Karena semakin tegang, Israel juga menyiapkan tempat pengungsian, baik bawah tanah untuk para warganya untuk menghindari serangan rudal dari Iran melalui udara.
Ketegangan yang terjadi lantaran seorang komandan Garda Revolusi Iran tewas. Membuat Panglima Tertinggi Iran Ali Khamenei ingin Israel menyesal atas dugaan perbuatan serangan yang dilakukannya.
"Rezim jahat Zionis akan dihukum di tangan orang-orang pemberani kita. Kami akan membuat mereka menyesali kejahatan ini dan kejahatan lainnya," tegas Khamenei dikutip dari Al Jazeera.
Ditambah, Khamenei membeberkan CIA membocorkan dalam 1x48 jam, Israel akan mendapatkan kejutan dari Iran. Hal ini berhubungan terhadap serangan diduga dari Israel.
Akibat dari serangan tersebut membuat angka korban meningkat menjadi 13 orang di gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah. (hap)