- ANTARA/Anadolu
Selain Rudal Iran Memanas, Serangan Israel di Rafah Dikecam Malaysia kepada Bantuan Kemanusiaan dari Pihaknya
Kuala Lumpur, tvOnenews.com - Di tengah memanasnya drone hingga rudal Iran menggempur ke wilayah Israel, Malaysia melakukan tindakan kecaman keras akibat serangannya terhadap sejumlah konvoi bantuan kemanusiaan dan relawan di Rafah, Gaza Selatan.
Serangan berutal terjadi ketika pasukan rezim Israel (IOF) secara membabi buta menyerang hingga melukai konvoi bantuan kemanusiaan dan relawan di Rafah, Jumat (12/4/2024).
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Malaysia (Wisma Putra) dari pernyataan media yang diterima di Kuala Lumpur, Minggu (14/4/2024), bahwa pekerja bantuan dalam menangani bantuan kemanusiaan yang berasal dari Malaysia Operasi (Ops) Ihsan menjadi salah satu korban akibat dari serangan Israel di Rafah.
Kemlu Malaysia memberikan ketegasannya bahwa pihaknya sangat tidak bisa menerima serangan dari Israel tersebut. Apalagi mengarah kepada relawan, pekerja kemanusiaan hingga individu yang tidak memiliki senjata saat berupaya memberikan bantuan kemanusiaan terhadap warga Gaza.
Dalam pernyataannya, kekejaman dari Israel disebut telah melampaui pemahaman dan pembenaran tentang arti kemanusiaan.
Meskipun tindakan kutukan maupun kecaman keras yang dilakukan Malaysia dirasakan masih sangat tidak cukup secara menyeluruh, karena Israel semakin menunjukkan kebrutalannya.
Karena itu, Malaysia berharap komunitas internasional disegerakan bersatu dalam upaya menuntu Israel agar menghentikan tindakan yang bersifat tidak manusiawi.
Ditambah, Israel dituntut untuk bertanggung jawab akibat dampak dari serangan tersebut terhadap pekerja kemanusiaan yang tidak bersalah.
Sebelumnya Israel klaim tindakan penyerangan tersebut sebagai salah satu upaya pembelaan diri pihaknya sejak Oktober 2023 lalu. Tetapi dari perlakuan yang sudah ditunjukkannya jelas seperti kebalikannya.
Dalam arti Israel sebagai pihak yang menyerang berupaya menghalangi pekerja kemanusiaan dengan terus melakukan teror di Rafah.
Padahal bantuan kemanusiaan yang dikirim dari bentuk persatuan negara-negara lain, termasuk Malaysia sangat dibutuhkan untuk bisa diberikan kepada rakyat Palestina, terutama di Gaza.
Namun, penghalang hingga pembatasan terus dilakukan Israel agar dapat menyiksa orang sakit, perempuan, orang lanjut usia hingga anak-anak yang menjadi sasaran utama mereka.
Kecaman dari Malaysia akibat Ops Ihsan diganggu kedua kalinya, yang membuat Negeri Jiran tersebut geram atas tindakan yang dilakukan Israel.
Ilustrasi pesawat nirawak (drone) dipakai Iran hantam Israel. ((ANTARA/saeediex/Shutterstock)
Meskipun begitu, Israel saat ini tengah disibukkan untuk meningkatkan kewaspadaannya akibat Iran melakukan gempuran ke wilayahnya dengan puluhan drone dan rudal.
Serangan yang dilakukan Iran sebagai bentuk pembalasan akibat 13 orang tewas, setidaknya tujuh korban di antaranya merupakan anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran tewas hingga penasehat militernya juga menjadi korbannya.
Dugaan penyerangan melalui udara dituduh Iran bahwa Israel yang menjadi dalangnya atas kehancuran Kantor Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024 lalu. (ant/hap)