- Antara
PBB Ajukan Bantuan Kemanusiaan sebesar 2,8 Miliar Dolar AS untuk Gaza dan Tepi Barat Palestina
Jakarta, tvOnenews.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) belum lama ini mengumumkan akan melakukan seruan global untuk mengumpulkan dana bantuan untuk Jalur Gaza dan Tepi Barat, Palestina.
Bantuan kemanusiaan yang akan disalurkan untuk Gaza dan Tepi Barat ditargetkan senilai 2,8 miliar dolar AS atau setara Rp45,7 triliun.
Kepala Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Wilayah Palestina yang Diduduki Andrea De Domenico mengatakan, ada dua juta orang yang selamat dari genosida Israel di Gaza dan kini tengah sedang untuk hidup setiap hari.
Sayangnya, hanya sedikit bantuan yang selama ini bisa dibawa ke wilayah kantong penduduk karena lama hidup mengalami blokade Israel.
“Kenyataannya hanya ada sedikit bantuan yang bisa kita bawa ke Gaza untuk mengatasi pengungsian dan kelaparan,” kata De Domenico dikutip pada Rabu (17/4/2024).
De Domenico menuturkan seruan global untuk dana bantuan akan diluncurkan pada Rabu ini. Seruan tersebut adalah “untuk mendukung tiga juta orang yang teridentifikasi di Gaza dan Tepi Barat.”
PBB pada awalnya berencana meminta dana empat miliar dolar AS (Rp65,2 triliun), tetapi dikurangi karena terbatasnya kemampuan distribusi bantuan.
Kelaparan di Gaza yang disebabkan oleh tidak adanya pasokan makanan, kebersihan, sanitasi dan fasilitas kesehatan menjadi masalah yang menjadi pokok selama ini.
“Ketidakpastian menjadi kenyataan sehari-hari bagi masyarakat di Gaza,” ucap De Domenico.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa keluarga yang datang ke selatan Gaza telah mengungsi sebanyak tujuh kali dan dua hari lalu timnya melihat ribuan orang mengantre ke arah utara.
Terkait desas-desus pasukan Israel telah mengizinkan atau akan mengizinkan orang untuk kembali ke Utara, ia membenarkan bahwa beberapa warga memang menerima panggilan telepon yang dimaksudkan untuk menyarankan agar mereka dapat kembali.
“Lalu ketika ribuan orang muncul, militer Israel langsung menembaki lokasi tersebut karena mereka cukup kaget dengan jumlahnya,” sambungnya.
Tak hanya itu, PBB juga menilai Israel melakukan kombinasi strategi untuk menghindari narasi “kami menghalangi bantuan.”
Bahkan Israel berkali-kali melakukan “permainan saling menyalahkan” dan menambahkan “Kami menerimanya. Kami terus berhubungan dengan mereka dan tujuan kami adalah untuk menyelesaikan masalah ini dan memberikan (bantuan).” imbuhnya. (ant/rpi)