- Twitter (X)
Pria Lanjut Usia Warga UEA Meninggal Dunia Gegara Dubai Banjir, 18 Orang Tewas di Oman Akibat Hujan Lebat
Jakarta, tvOnenews.com - Banjir yang melanda di Dubai baru-baru ini menjadi terpanjang sejarah melanda di Timur Tengah, termasuk wilayah Uni Emirat Arab (UEA) dan Oman, Selasa (16/4/2024).
Membuat Bandara Internasional Dubai (DXB) terendam banjir. Terlihat dari pantauan lokasi dam video viral yang beredar di media sosial Twitter atau X seperti ombak air sungai yang melanda di sana dan seluruh sudut melumpuhkan kegiatan di Dubai.
Termasuk penerbangan di DXB yang harus melakukan tindakan penundaan dan membatalkan jadwal penerbangan, karena banjir yang melanda di kota modern dan pusat transit di dunia.
"Semua penerbangan flydubai yang dijadwalkan berangkat dari Dubai malam ini (16 April 2024) telah dibatalkan efektif segera hingga pukul 10.00 waktu setempat Dubai pada Rabu, 17 April 2024. Selama periode ini, penumpang yang tidak menjadikan Dubai sebagai tujuan akhir mereka tidak akan dapat terbang dan diterima untuk bepergian," ujar juru bicara FlyDubai.
Hub Emirates Airline DXB memberikan pernyataannya, bahwa pihaknya sudah mengalami kondisi gangguan secara signifikan. Akibat penerbangan harus ditunda atau dialihkan untuk jadwal penerbangan yang menuju atau dari Bandara Internasional Dubai tersebut.
Banjir seperti gelombang air sungai melanda Bandara Internasional Dubai (DXB) sejak Selasa (16/4/2024). (Twitter atau X)
"Kami bekerja keras untuk memulihkan operasi secepat mungkin dalam kondisi yang sangat menantang," tulis pernyataannya melalui media sosial X.
Dilansir dari Reuters, dampak dari banjir yang dihasilkan dari hujan lebat, Selasa (16/4/2024). Membuat seorang pria lanjut usia sekitar berumur 70 tahun harus meninggal dunia hingga 18 orang yang berada di Oman harus tewas.
Berawal dari informasi yang didapatkan media lokal di Dubai, penyebab seorang pria lanjut usia 70 tahun merupakan salah satu warga UEA.
Kronologi pria lanjut usia tersebut meninggal dunia disebabkan karena kendaraannya terjebak dari banjir bandang yang melanda Kota Ras Al Khaimah, bagian utara UEA, pada Selasa, 16 April 2024 pagi hari waktu setempat.
Tidak hanya itu, informasi dari Kantor Berita Pemerintah Oman, mencatatkan 18 orang tewas akibat dampak dari hujan lebat yang mengguyur di wilayah Semenanjung Teluk termasuk Oman yang memang terjadi di berbagai wilayah Timur Tengah.
Menurut Pusat Meteorologi Nasional di UEA bahwa hujan lebat yang mengguyur sampai Selasa pukul 21.00 malam hari waktu setempat mencatat sebagai hujan paling terbesar yang terakhir pada tahun 1949.
Curah hujan yang mencapai sebesar 254 mm dalam waktu kurang lebih 24 jam atau seharian terjadi di Al Ain, bagian dari Emirat Abu Dhabi perbatasan dengan Oman.
Dalam hal ini, dampak yang dihasilkan, penerbangan menjadi tertunda dan warga mengunggah kegiatannya di media sosial sejak Selasa malam kebanyakan dari mereka terjebak banjir yang melanda di seluruh Dubai.
Berdampak jalur transportasi darat juga mengalami macet parah yang membuat warga di Dubai harus terjebak kemacetan selama berjam-jam. Dalam arti melumpuhkan kegiatan di Dubai.
Saat Selasa malam dan Rabu hari ini, hujan lebat seperti badai sudah mereda meskipun ada beberapa kerusakan terutama di infrastruktur harus mengalami kerusakan berdasarkan laporan dari pihak berwenang.
Sayangnya penerbangan di DXB dan jalur transportasi di Dubai masih terhenti akibat dari cuaca buruk tersebut. (hap)