Brigade Al Qassam ucapkan sumpah setia kepada Yahya Sinwar.
Sumber :
  • Anadolu

Brigade Al Qassam Ucapkan Sumpah Setia Kepada Yahya Sinwar

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 10:41 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengucapkan sumpah setia kepada Yahya Sinwar yang terpilih menggantikan Ismail Haniyeh sebagai Ketua Biro Politik kelompok tersebut.

“Brigade Al-Qassam mengucapkan sumpah setia kepada pemimpin Yahya Sinwar dan menegaskan kesiapan penuh mereka untuk melaksanakan keputusannya,” kata Juru Bicara Abu Ubaida dikutip pada Sabtu (10/8/2024).

Brigade Al-Qassam melihat pemilihan Sinwar sebagai pemimpin Hamas menggantikan Haniyeh sebagai bukti vitalitas dan kekuatan gerakan tersebut.

Hamas memilih Sinwar untuk menggantikan Haniyeh yang dibunuh di ibu kota Iran, Teheran, pada 31 Juli 2024 dalam serangan yang diduga dilakukan oleh Israel.

Sebelum dipilih untuk memimpin perlawanan Palestina ini, Sinwar terpilih sebagai Kepala Gerakan di Jalur Gaza pada tahun 2017 dan terpilih kembali pada tahun 2021.

Israel menganggap Sinwar sebagai arsitek dari operasi serangan lintas batas “Banjir Al-Aqsa” pada 7 Oktober 2023 yang menyebabkan kerugian manusia dan militer yang signifikan bagi Israel serta merusak reputasi layanan intelijen dan keamanan Israel di seluruh dunia.

Israel telah menyatakan bahwa menghilangkan Sinwar adalah salah satu tujuan utama dari perang saat ini terhadap Gaza.

Israel yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut terhadap Gaza sejak Oktober lalu. 

Hampir 40.000 orang Palestina telah terbunuh sejak saat itu. Sebagian besar wanita dan anak-anak dan lebih dari 91.700 terluka.

Lebih dari 10 bulan dalam perang Israel sebagian besar wilayah Gaza terhampar dalam reruntuhan di tengah blokade makanan, air bersih dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional (ICJ) yang memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militer di Kota Rafah selatan di mana lebih dari 1 juta orang Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota itu diserbu pada 6 Mei lalu. (ant/nsi)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral