- antara
Rusia-Ukraina Masih Tegang, AS Terus Upayakan Cara Diplomatik Untuk Meredakan
Jakarta - Amerika Serikat tengah mengupayakan cara diplomatik yang mungkin bisa dilakukan untuk membantu meredakan ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Ukraina.
“Kami berkomitmen untuk mengejar semua cara diplomatik untuk mengakhiri krisis ini,” kata pejabat senior Kedutaan AS di Jakarta dalam press-briefing secara virtual di Jakarta, Jumat (18/2/2022).
Akhir pekan lalu Presiden Biden Joe Bidan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, untuk memperjelas bahwa AS siap untuk terus mengejar diplomasi tingkat tinggi guna mencapai pemahaman tertulis di antara Rusia, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa untuk mengatasi masalah keamanan yang sah.
Pejabat itu menyebutkan terdapat lebih dari 200 pertemuan, panggilan telepon, konferensi video dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Uni Eropa (EU), Organisasi Keamanan dan Kerja sama di Eropa (OSCE) serta mitra dan sekutunya di seluruh Eropa dan sekitarnya.
Namun, AS menyatakan kesiapan dalam membantu Ukraina, termasuk bantuan pertahanan guna memperkuat pertahanan Ukraina dalam menghadapi ancaman dan agresi Rusia yang meningkat. Dukungan itu juga disampaikan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam pidatonya di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (17/2).
Menurut AS, situasi di Ukraina patut mendapat perhatian dunia lantaran ancaman perang yang membayangi Eropa karena Presiden Putin dinilai dapat menyerang kapan saja. Terdapat 150.000 tentara yang mengelilingi sepanjang perbatasan Ukraina dan Belarus.
“Kami terus mencari kekuatan, terutama kekuatan yang akan berada di garda depan setiap agresi baru terhadap Ukraina, terus berada di perbatasan,” katanya.