- Associated Press
BREAKING NEWS: Ini "Suara" Pemimpin Dunia Terhadap Invasi Rusia di Ukraina
London, Inggris - Berikut ini adalah kutipan dari sejumlah tanggapan pemimpin dunia setelah pasukan Rusia menginvasi Ukraina.
Presiden Rusia, Vladimir Putin.
"Saya telah putuskan untuk melakukan operasi militer khusus… untuk melindungi orang-orang yang menjadi target perundungan dan genosida… selama delapan tahun terakhir.
"Dan untuk itu, kami akan berjuang bagi demilitarisasi dan denazifikasi Ukraina."
"Dan untuk menyeret ke pengadilan mereka yang melakukan kejahatan berdarah terhadap rakyat sipil, termasuk terhadap warga Federasi Rusia."
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba.
"Putin baru saja melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang."
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
"Presiden Putin telah memilih perang yang direncanakan, yang akan menelan banyak korban jiwa dan penderitaan manusia…
"Saya akan bertemu dengan para pemimpin G7, dan Amerika Serikat beserta sekutu dan mitra kami akan menjatuhkan sanksi berat kepada Rusia."
Presiden Komisi Eropa, Ursula von Der Leyen.
"Presiden Putin bertanggung jawab karena membawa kembali perang ke Eropa…
"Kami akan menargetkan sektor-sektor strategis pada ekonomi Rusia dengan menutup akses mereka ke teknologi dan pasar penting. Kami akan melemahkan basis ekonomi Rusia dan kapasitas modernisasi mereka."
"Selain itu, kami akan membekukan aset-aset Rusia di EU (Uni Eropa) dan menutup akses bank-bank Rusia ke pasar keuangan Eropa."
Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck.
"Kita punya perang darat di Eropa yang kita pikir hanya ada di buku-buku sejarah. Ini merupakan pelanggaran yang mencolok terhadap hukum internasional. Bagi Rusia, serangan ini akan membawa konsekuensi politik dan ekonomi yang parah."
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
"Prancis mengutuk keras keputusan Rusia untuk memulai perang dengan Ukraina. Rusia harus segera menghentikan operasi militernya."
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
"Presiden Putin telah memilih jalan pertumpahan darah dan kehancuran dengan melancarkan serangan tanpa provokasi di Ukraina."(chm/ant)