- Antara
Tak Hormati Gencata Senjata, Israel Ancam Cegah Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Utara
Jakarta, tvOnenews.com - Pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (25/1) mengancam akan mencegah warga Palestina yang mengungsi kembali ke Gaza utara, serta menuduh Hamas melanggar kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
Dalam sebuah pernyataan, kantor Netanyahu mengeklaim bahwa Hamas melanggar perjanjian Gaza dengan tidak membebaskan tawanan Israel, Arbel Yehud.
"Israel telah menerima empat tentara perempuan yang menjadi sandera dari Hamas, dan sebagai imbalannya akan membebaskan tahanan keamanan," demikian pernyataan dari kantor Netanyahu dilansir dari Antara, Jakarta, Minggu (26/1/2025).
Hamas membebaskan empat tentara perempuan Israel pada Sabtu pagi di bawah perjanjian gencatan senjata dengan Israel.
"Sesuai dengan perjanjian, Israel tidak akan mengizinkan warga Gaza untuk melintasi wilayah utara Jalur Gaza hingga pengaturan pembebasan warga sipil Arbel Yehud, yang seharusnya dibebaskan hari ini," tambah pernyataan tersebut.
Menurut saluran televisi Israel Channel 12, Israel menuntut bukti dari Hamas bahwa Yehud masih hidup dan akan dibebaskan pekan depan.
Pada tahap pertama gencatan senjata di Gaza, Israel direncanakan menarik diri dari area Koridor Netzarim yang memisahkan Gaza utara dan selatan, memungkinkan warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke Gaza utara.