Tentara Rusia, Sersan Vadim Shishimarin terancam hukuman seumur hidup karena menembak seorang warga sipil Ukraina.
Sumber :
  • Voa Indonesia

Tentara Rusia Ini Dor Kepala Kakek-kakek Warga Ukraina, Kini Menyesal dan Ngaku Berdosa

Kamis, 19 Mei 2022 - 10:05 WIB

Kyiv - Konflik panas Rusia dan Ukraina masih berlangsung panas.

Buntut invasi Rusia ke Ukraina itu, banyak memakan korban yang disebut-sebut bukan hanya para militer saja, namun dikabarkan bahwa sejumlah warga sipil di Ukraina turut menjadi korban penyerangan Rusia tersebut.

Sebuah pengakuan dosa keluar dari mulut seorang tentara Rusia berusia 21 tahun bernama Vadim Shishimari.

Tentara berpangkat sersan tersebut mengaku bersalah karena telah membunuh seorang warga sipil Ukraina yang tidak bersenjata.

Sersan Vadim Shishimarin dapat terancam hukuman seumur hidup karena menembak seorang warga Ukraina berusia 62 tahun di kepalanya dari sebuah mobil, empat hari setelah Rusia meluncurkan invasi pada akhir Februari.

Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova sebelumnya mengatakan, badan yang dipimpinnya sedang mempersiapkan penuntutan kejahatan perang terhadap 41 tentara Rusia atas berbagai pelanggaran termasuk pengeboman fasilitas sipil, pembunuhan warga sipil, perkosaan, dan penjarahan.

Tidak jelas berapa banyak tawanan tentara Rusia dan berapa banyak yang akan diadili secara in-absentia.

Di pengadilan di Kyiv, Venediktova menuduh dia sebagai salah satu dari sekelompok tentara Rusia yang melarikan diri dari kejaran pasukan Ukraina pada 28 Februari, yang kemudian berkendaraan ke Chupakhivka, sebuah desa sekitar 320 kilometer timur dari ibu kota Kyiv.

Jaksa mengatakan, dalam perjalanan itu tentara Rusia melihat seorang laki-laki bersepeda yang sedang berbicara di ponselnya. 

Shishimarin, menurut Venediktova, diperintahkan untuk membunuh laki-laki itu sehingga dia tidak bisa melaporkan kepada penguasa militer Ukraina tetapi dia tidak mengatakan siapa yang mengeluarkan perintah itu. 

Dengan menggunakan senapan Kalashnikov miliknya, Shishimarin melepaskan tembakan dari mobilnya.

Dalam sebuah video yang dirilis oleh Badan Keamanan Ukraina, Shishimarin mengatakan abhwa dia diperintahkan untuk menembak korban.

"Saya diperintahkan untuk menembak. Saya menembak satu peluru ke arahnya, ia jauh, dan kami melanjutkan perjalanan," kata Shishimarin.

Kantor Venediktova mengatakan pihaknya sedang menyelidiki 10.700 kasus yang berpotensi sebagai kejahatan perang.

Kasus ini melibatkan 500 tersangka, termasuk tentara dan pejabat pemerintah Afghanistan.

Kantor Venediktova mengatakan,sedang menyelidiki lebih dari 10,700 kasus yang berpotensi kejahatan perang, melibatkan 600 tersangka, termasuk tentara Rusia dan pejabat pemerintah. (voa/abs)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral