- Reuters
Joe Biden dan Anggota Kongres Kecam Tragedi Penembakan di Texas
Jakarta - Aksi kejam yang dilakukan seorang remaja 18 tahun asal Texas telah menewaskan 19 anak-anak dan dua orang dewasa pada Selasa (24/5/2022). Sebelum melakukan penembakan di Sekolah Dasar Robb, Salvador Ramos (tersangka), membunuh sang nenek terlebih dahulu.
Tentu kabar duka ini tersebar luas hingga menjangkau orang-orang penting yang ada di Amerika Serikat. Ini adalah pembantaian yang memilukan hati.
Orang nomor satu di Amerika Serikat angkat bicara, Joe Biden mengaku merasa sangat sedih atas duka yang menimpa keluarga korban. Anak kecil yang tidak tahu apa-apa harus menjadi korban baku tembak. "Saya berharap ketika menjadi presiden, saya tidak perlu melakukan ini lagi," kata Biden, seperti dikutip dari Reuters.
"Orang tua mereka tidak akan pernah melihat anak-anaknya lagi, tidak bisa melewati momen ketika anak mereka melompat ke tempat tidur dan berpelukan," lanjutnya.
Bendera Setengah Tiang
Biden memerintahkan adanya pengibaran bendera setengah tiang hingga 28 mei 2022. "Saya dengan ini memerintahkan pemasangan bendera Amerika Serikat setengah tiang di Gedung Putih dan seluruh bangunan publik, pangkalan militer dan angkatan laut dan seluruh kapal pemerintah federal di Distrik Columbia dan seluruh wilayah Amerika Serikat hingga 28 Mei 2022," kata Biden yang dirilis di situs resmi Gedung Putih hari ini.
Sementara sang istri, wanita pertama di Amerika Serikat Jill Biden turut menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya korban penembakan. "Tuhan, cukup. Anak-anak kecil dan guru mereka. Tertegun, marah, patah hati," ungkapnya.