Dok - Sebuah truk dengan tanda Front Perlawanan NFRA di puncak gunung dekat Lembah Panjshir, Afghanistan..
Sumber :
  • Reuters/NRFA

Taliban Klaim Kemenangan di Wilayah Panjshir

Senin, 6 September 2021 - 14:09 WIB

Jakarta - Taliban pada Senin mengklaim kemenangan atas pasukan oposisi di lembah Panjshir di timur laut Kabul. Ini menandakan bahwa Taliban telah menyelesaikan pengambilalihan menyeluruh atas Afghanistan.

Gambar-gambar di media sosial menunjukkan anggota Taliban berdiri di depan gerbang kompleks gubernur provinsi Panjshir setelah bertempur selama akhir pekan dengan Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRFA), yang dipimpin oleh pemimpin Panjshiri Ahmad Massoud.

"Provinsi Panjshir sepenuhnya jatuh ke Imarah Islam Afghanistan," kata juru bicara kelompok militan Islam, Zabihullah Mujahid, dalam sebuah tweet pada hari Senin.

Ia menambahkan bahwa beberapa pejuang musuh telah tewas dalam pertempuran dan yang lainnya telah melarikan diri.

"Dengan kemenangan ini dan upaya terbaru negara kita telah keluar dari pusaran perang dan rakyat kita akan memiliki kehidupan yang bahagia dalam damai, kebebasan dan kebebasan di seluruh negeri."

Taliban meyakinkan orang-orang Panjshir, bahwa tidak akan ada "tindakan diskriminatif terhadap mereka". Diketahui, warga wilayah Panjshir secara etnis berbeda dari Taliban yang didominasi Pashtun. Selain itu, pemerintahan wilayah Panjshir telah berperang melawan kelompok Islamis selama pemerintahan Taliban pada kurun waktu 1996 hingga 2001.

"Mereka adalah saudara kita dan akan bekerja sama untuk tujuan bersama dan kesejahteraan negara," kata Mujahid.

Klaim Kemenangan Palsu

Sementara itu, Ali Maisam Nazary, kepala hubungan luar negeri di NRFA, mengatakan klaim kemenangan Taliban adalah palsu dan pasukan oposisi terus berperang.

"Pasukan NRF hadir di semua posisi strategis di seluruh lembah untuk melanjutkan pertarungan," katanya di halaman Facebook-nya.

Taliban sebelumnya mengatakan pasukan mereka telah berhasil masuk ke ibukota provinsi, Bazarak, dan telah merebut sejumlah besar senjata dan amunisi.

Saat pertempuran berkecamuk di lembah pada hari Minggu, Massoud mengatakan dia menyambut baik proposal dari para cendekiawan agama untuk penyelesaian yang dinegosiasikan. 

Beberapa upaya pembicaraan diadakan setelah bentrokan meletus sekitar dua minggu lalu tetapi akhirnya gagal, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan atas kegagalan mereka.

Taliban menguasai seluruh Afghanistan sejak tiga minggu lalu, mengambil alih kekuasaan di Kabul pada 15 Agustus setelah pemerintah yang didukung Barat runtuh dan Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu.

Panjshir adalah kantong terakhir perlawanan bersenjata melawan Taliban. Wilayah ini memiliki sejarah perlawanan terhadap Taliban, dan sulit ditalukkan. 

Di wilayah ini, lembah pegunungan yang terjal masih dipenuhi reruntuhan tank yang hancur selama perang panjang melawan Uni Soviet pada 1980-an.

NRFA mengatakan pada hari Minggu juru bicara utamanya, Fahim Dashti, tewas dalam pertempuran itu.

Dashti selamat dari serangan bunuh diri yang menewaskan ayah Massoud, Ahmad Shah Massoud, pada 9 September 2001, hanya beberapa hari sebelum serangan 11 September di Amerika Serikat.

Pertempuran Panjshir telah menjadi contoh paling menonjol dari perlawanan terhadap Taliban. (Reuters/ito)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
06:10
01:41
03:04
02:15
03:41
Viral