- APTN
Nancy Pelosi : China Tak Bisa Hentikan Pejabat AS Berkunjung ke Taiwan
Tokyo, Jepang — Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan bahwa AS tidak akan mengijinkan China untuk mengisolasi Taiwan. Penyataan tersebut disampaikan saat kunjungannya ke Tokyo, Jepang.
China telah mencoba mengisolasi Taiwan, kata Pelosi, termasuk mencegah pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu bergabung dengan Organisasi Kesehatan Dunia.
“Mereka mungkin mencoba mencegah Taiwan berkunjung atau berpartisipasi di tempat lain, tetapi mereka tidak akan mengisolasi Taiwan dengan mencegah kami berkunjung ke sana,” katanya.
Pelosi mengatakan perjalanannya ke Taiwan tidak bermaksud mengubah status quo pulau itu, tetapi untuk menjaga perdamaian di Selat Taiwan.
Pelosi memuji perjuangan keras demokrasi di Taiwan, termasuk kemajuan dalam keragaman dan keberhasilan dalam teknologi dan bisnis, dan mengkritik pelanggaran China terhadap perjanjian perdagangan, proliferasi senjata dan masalah hak asasi manusia.
Pelosi dan lima anggota Kongres lainnya tiba di Tokyo Kamis malam setelah mengunjungi Singapura, Malaysia, Taiwan dan Korea Selatan. Di Jepang, Pelosi juga bertemu dengan rekannya, Ketua majelis rendah Parlemen Hiroyuki Hosoda.
Jepang dan negara sekutu utamanya, AS, telah mendorong kerangka kerja keamanan dan ekonomi baru dengan negara-negara demokrasi lain di kawasan Indo-Pasifik dan Eropa untuk menyaingi pengaruh China yang berkembang di tengah meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Taipei.
China menggelar latihan militer terbesar di sekitar Selat Taiwan sehari setelah Pelosi mendarat di Taiwan.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan latihan militer China menjadi masalah serius yang mengancam perdamaian dan keamanan regional, setelah lima rudal balistik yang ditembakan China dilaporkan jatuh di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Jepang.
Kishida dengan tegas meminta China untuk menghentikan latihan militer dan menghentikan peluncuran peluru kendali di wilayah tersebut.
Sementara, Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengutuk keras penembakan rudal tersebut dengan mengatakan rudal itu mengancam keamanan negaranya dan juga kehidupan rakyatnya.
Kementerian Pertahanan Jepang menambahkan bahwa mereka yakin ada empat rudal lainnya, yang ditembakkan dari pantai tenggara China di Fujian, terbang melintasi wilayah udara Taiwan.(chm)