Dok. foto rumah saat Badai Fiona menghantam.
Sumber :
  • AP Newsroom

Heboh Penemuan Mayat Perempuan Saat Warga Kanada Sedang Berjuang Pulihkan Listrik Usai Badai

Selasa, 27 September 2022 - 13:54 WIB

Jakarta - Setelah menerjang utara dari Karibi, kini Badai Fiona kembali datang ke pantai sebagai topan pasca-tropis dan menghantam Nova Scotia, Pulau Prince Edward, Newfoundland dan Quebec dengan hujan, ombak dan badai yang sangat kuat. Hal itu menyebabkan matinya listrik hingga air.

Hingga saat ini ratusan ribu orang di Atlantik Kanada masih harus bertahan tanpa listrik. Pohon-pohon pun banyak yang tumbang akibat banjir dan badai yang menyerang.

Menteri Pertahanan, Anita Anand mengatakan bahwa pasukannya akan membantu menghilangkan banyaknya pohon yang tumbenag dan juga memulihkan jaringan transportasi serta melakukan apapun yang harus dilakukan.

Badai fiona telah memakan lima korban jiwa di Karibia dan satu kematian di Kanada. Baru-baru ini, pihak berwenang menemukan seorang mayat perempuan berusia 73 tahun di dalam air yang hilang di Channel-Port Aux Basques. Wanita tersebut diketahui tersapu  ke laut bekas Badai Fiona. 

Polisi mengatakan bahwa seorang mayat wanita tersebut diketahui berada di dalam kediamannya beberapa saat sebelum gelombnag menghantan rumahnya. Royal Canadian Mounted mengatakan timnya telah menemukan seorang mayat wanita dibantu oleh Penjaga Pantai Kanada dan tim penyelamat lainnya.

Dilansir dari Apnews, sekitar 80% orang di provinsi berpenduduk telah terkena pemadaman listrik. Perusahaan utilitas mengatakan bahwa timnya butuh beberapa hari lagi untuk bisa menormalkan listrik seperti sebelumnya.

Kim Griffin, juru bicara penyedia listrik Pulau Pangeran Edward, mengatakan kemungkinan akan memakan waktu berhari-hari untuk memulihkan listrik di seluruh pulau.

Amanda McDougall seorang Walikota Cape Breton Regional Municipality mengatakan bahwa sebanyak 200 orang telah berada di tempat penampungan sementara waktu. Tak hanya itu sebanyak 70 jalan tidak dapat diakses di wilayahnya. Amanda McDougall mengatakan bahwa jumlah rumah yang dirusak tak terhitung.

Walikota Cape Breton Regional Municipality juga mengatakan bahwa bantuan dari para militer sangatlah membantu untuk membersihkan puing-puing yang berserakan.

Perdana Menteri Pulau Prince Edward Dennis King mengatakan bahwa personel militer akan tiba sekitar 100 personel untuk membantu pemulihan. Dirinya juga mengatakan bahwa banyak jembatan yang hancur serta kerusakan yang terjadi saat ini merupakan kerusakan yang sangat parah

“Besarnya dan parahnya kerusakan melebihi apa pun yang telah kita lihat dalam sejarah provinsi kami,” kata Perdana Menteri dilansir dari Apnews pada Minggu, (25/9/2022).

Bill Blair seorang Menteri Kesiapsiagaan Darurat, mengatakan pemerintah federal juga akan mengirim 100 personel militer ke Newfoundland dan Labrador untuk persiapan pulih dari badai.

Seorang walikota Brian Button pun mengatakan di media sosialnya bahwa apa yang sedang dialami saat ini bukanlah situasi yang mudah untuk kembali seperti normal. 

"Ini bukan situasi satu hari di mana kita semua bisa kembali normal," 
Sayangnya, ini akan memakan waktu berhari-hari, bisa memakan waktu berminggu-minggu, bisa memakan waktu berbulan-bulan dalam beberapa kasus,” jelas Walikota Brian Button dilansir dari apnews pada Minggu (25/9/2022).

Seluruh pejabat Kanada Timur kini sedang melihat kerusakan yang disebabkan oleh badai yang saat ini badai tersebut telah bergerak ke daratan di Quebec Tenggara. Atap dari sebuah gedung apartemen dikabarkan runtuh di kota terbesar Nova Scotia sekitar 100 orang telah dievakuasi dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. (mg4)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:10
01:29
03:46
02:20
01:37
02:13
Viral