- Reuters
Serangan Udara Militer Myanmar Hantam Arena Konser Perayaan Pendirian Organisasi Kemerdekaan Kachin, 60 Orang Lebih Tewas
Kachin, Myanmar - Serangan udara militer Myanmar menghantam sebuah arena konser perayaan pendirian Organiasi Kemerdekaan Kachin menewaskan lebih dari 60 orang.
Lebih dari 60 orang tewas dan sekitar 100 terluka dalam serangan udara militer Myanmar Minggu (23/10/2022) pada hari pertama konser perayaan tiga hari pendirian Organisasi Kemerdekaan Kachin atau KIO.
Mereka yang tewas termasuk perwira dan tentara Kachin, musisi, penyanyi dan pemilik bisnis pertambangan batu giok serta warga sipil lainnya.
Berdasarkan keterangan saksi mata, tiga pesawat militer Myanmar menjatuhkan empat bom saat konser berlangsung sekitar pukul 8 malam.
Sedikitnya mereka yang tewas juga termasuk perwira dan tentara Kachin, musisi dan pemilik bisnis pertambangan batu giok dan warga. Hampir 500 orang hadir dalam konser tersebut.
Kachin News Group, melaporkan pasukan keamanan pemerintah menghalangi korban luka untuk dirawat di rumah sakit di kota-kota terdekat.
Jumlah korban dalam serangan ini tampaknya menjadi yang terbanyak dalam satu serangan udara sejak militer merebut kekuasaan pada Februari tahun lalu dari pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.
Serangan terjadi tiga hari sebelum para menteri luar negeri Asia Tenggara akan mengadakan pertemuan khusus di indonesia untuk membahas meluasnya kekerasan oleh militer di Myanmar.
Kantor PBB di myanmar menyampaikan kesedihan dan keprihatinan atas serangan udara tersebut.
Selama beberapa decade, Myanmar telah didera oleh pemberontakan oleh etnis minoritas yang mencari otonomi.
Perlawanan terhadap pemerintah militer meningkat tajam secara nasional dengan pembentukan gerakan pro-demokrasi bersenjata sejak militer Myanmar melakukan kudeta.
Kachin adalah salah satu kelompok pemberontak etnis kuat dan mampu membuat beberapa persenjataan mereka sendiri.
Konser perayaan digelar untuk memperingati 62 tahun berdirinya Organisasi Kemerdekaan Kachin, di sebuah pangkalan yang juga digunakan untuk pelatihan militer oleh tentara kemerdekaan Kachin.
Terletak di dekat desa Aung Bar Lay di Kotapraja Hpakant, daerah pegunungan terpencil 950 kilometer utara kota terbesar Myanmar, Yangon.
Hpakant adalah pusat industri pertambangan batu giok terbesar dan paling menguntungkan di dunia, sebagai salah satu sumber pendapatan pemerintah dan pemberontak. (reu/adk/ade)