Penyidik memeriksa tempat kejadian di mana banyak orang tewas dan terluka karena terinjak-injak saat festival Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, (30/10/2022)..
Sumber :
  • ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Hong-ji/aww.

Empat Warga China Tewas dalam Tragedi Halloween di Itaewon, Xi Jinping Ucapkan Duka

Minggu, 30 Oktober 2022 - 21:03 WIB

Beijing, China - Tak hanya menewaskan warga lokal Korea Selatan, tragedi Halloween di wilayah Itaewon juga menewaskan warga negara asing dari sejumlah negara.

Empat warga China dipastikan tewas dalam peristiwa maut perayaan Halloween di Distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan pada Sabtu (29/10/2022) malam.

Presiden China Xi Jinping mengirimkan pesan duka cita kepada keluarga korban melalui Presiden Korsel Yoon Suk Yeol, Minggu (30/10/2022).

Sedikitnya 153 tewas, termasuk empat di antaranya warga China, demikian Kedutaan China di Korsel.

Atas nama pemerintah dan rakyat China, Xi menyampaikan ucapan duka cita yang sangat mendalam.

Ia berharap pemerintah Korsel melakukan berbagai upaya untuk mengatasi korban tewas, terutama dari pihak China.

Perdana Menteri China Li Keqiang juga menyampaikan pesan duka cita melalui rekannya PM Han Duck Soo.

Kedutaan China mengingatkan warganya di Korsel untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga komunikasi dengan pihak berwenang setempat.

Kedutaan juga telah menghubungi keluarga para korban di China untuk memberikan bantuan lebih lanjut.

Jumlah korban tewas akibat berdesak-desakan saat perayaan Halloween di Itaewon telah mencapai 153 orang dan luka-luka sebanyak 103 orang. Dari 153 orang tewas, sebanyak 22 orang di antaranya warga negara asing.

Diperkirakan 100 ribu orang berkumpul di Itaewon untuk merayakan pesta Halloween terbesar tanpa mengenakan masker sejak pandemi COVID-19 pada 2020.

Mayoritas korban berusia belasan hingga 20 tahun. Di antara korban tewas, terdapat 97 perempuan.

Menurut data otoritas Korsel pada 2021, lebih dari 750 ribu warga China atau sekitar 44 persen dari jumlah warga negara asing yang tinggal di negara tersebut.

Sekitar 50 Orang Mengalami Henti Jantung

Sekitar 50 orang telah mendapatkan CPR, atau pertolongan pertama henti jantung dalam insiden pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan.

Tim cepat tanggap menerima sedikitnya 81 panggilan dari orang-orang di Itaewon yang mengaku mengalami sesak napas, katanya.

Presiden Yoon Suk-yeol memerintahkan jajarannya agar segera memberikan pertolongan pertama dan perawatan kepada mereka, menurut kantor presiden.

Secara terpisah, Perdana Menteri Han Duck-soo juga menginstruksikan para pejabat untuk melakukan upaya terbaik guna meminimalisasi kerugian.

Sementara itu, Wali kota Seoul Oh Se-hoon, yang sedang melakukan kunjungan ke Eropa, memutuskan untuk pulang ke tanah air pasca insiden tersebut, kata pejabat setempat.

Dua WNI Korban Tragedi Itaewon Sudah Dapat Perawatan

Kedutaan Besar RI di Seoul menyatakan dua warga negara Indonesia (WNI) korban tragedi Itaewon sudah dirawat dan dipulangkan ke kediaman mereka.

“WNI berinisial AR telah dirawat di Korea University Anam Hospital akibat kejadian di Itaewon. Minggu pagi yang bersangkutan sudah keluar dari rumah sakit dalam keadaan baik,” tulis KBRI Seoul, Minggu (30/10/2022).

Sementara itu, satu orang WNI lainnya berinisial CA juga sudah menerima perawatan di Rumah Sakit Seobuk atas luka ringan yang dideritanya.

Kini, CA sudah kembali ke kediamannya pada Sabtu malam (29/10/2022).

Sebelumnya, pada Minggu pagi, KBRI Seoul mengatakan tak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden perayaan Halloween di Itaewon.

Namun, usai menggali informasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait mengenai WNI yang mungkin menjadi korban, KBRI Seoul memberikan pembaharuan informasi seperti disebutkan di atas.

Mengutip Reuters, pada Sabtu (29/10) sekitar pukul 22.00 waktu setempat, telah terjadi peristiwa pada perayaan Halloween di Itaewon yang menimbulkan korban jiwa dan luka.

Berdasarkan pemberitaan di berbagai media nasional Korea Selatan, saat ini terdapat sekitar 151 korban meninggal dunia dan 76 korban luka. Jumlah tersebut dikhawatirkan akan bertambah. (ant/nsi/muu)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
06:10
01:41
03:04
02:15
03:41
Viral