- APTN
NATO Mengadakan Pertemuan Darurat Setelah Rudal Menghantam Polandia
Jakarta - NATO akan menggadakan pertemuan dengan 30 anggotanya di Brussels, Belgia, pada Rabu (16/11) waktu setempat, untuk melakukan pembicaraan darurat setelah Polandia dijatuhkan rudal buatan Rusia di wilayahnya dan kejadian ini menewaskan dua orang.
Presiden Joe Biden dan sekutu memberikan dukungan untuk menyelidiki kasus ini.
“Kami menawarkan dukungan penuh dan bantuan untuk penyelidikan yang sedang berlangsung di Polandia. Kami setuju untuk tetap berhubungan erat untuk menentukan langkah selanjutnya yang tepat saat investigasi berlangsung,” ucap para pemimpin tersebut, di sela-sela pembicaraan G20 di Indonesia. Dilansir dari APNews.com (16/11)
Sejak Presiden Putin memerintahkan tentara Rusia ke Ukraina, NATO sebisa mungkin menghindar terseret ke dalam perang.
NATO telah menolak untuk mengirim pasukan ke ukraina dan menolak permintaan untuk mengawasi zona larangan terbang di kota-kotanya, yang mengharuskan NATO untuk menembaki jet tempur Rusia atau merusak sistem pertahanan udara di wilayah Rusia.
Sementara beberapa anggota NATO menyediakan senjata dan dukungannya. Namun, NATO sebagai sebuah organisasi tidak ikut campur. Setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari, Bulgaria, Republik Ceko, Estonia, Latvia, Lituania, Polandia, Rumania, Slovakia memicu konsultasi Pasal 4. Ini diluncurkan ketika “integritas teritorial, kemerdekaan politik atau keamanan salah satu pihak NATO terancam,”
Seandainya Polandia mengklaim dirinya diserang, maka pemerintah Polandia dan sekutu hanya dapat mengaktifkan Pasal 5 perjanjian Washington “Klausul pertahanan kolektif ini mengharuskan setiap 30 anggota NATO untuk membantu setiap sekutu yang diserang.”(mg4/chm)