- IG: @Karamkellieh
Dramatis! Ini Detik-Detik Satu Keluarga di Suriah Berhasil Keluar dari Dalam Reruntuhan
Jakarta, tvOnenews.com - Satu keluarga yang terdampak gempa Turki di sebuah desa di Suria berhasil di selamatkan tim penyelamat dari dalam reruntuhan dalam keadaan selamat.
Satu keluarga ini berasal dari Desa Bisnia, Suria. Diduga, saat gempa magnitudo 7,8 yang berpusat di Kota Gaziantep, Turki, keluarga tersebut tengah berada di dalam rumah. Mengingat, saat gempa yang berpusat sekitar 33 km (20 mil) dari Gaziantep, terjadi sekitar pukul 04.03 waktu setempat. Apalagi waktu tersebut banyak yang masih terlelap tidur.
Tanpa kenal lelah tim penyelamat terus melakukan pengangkatan puing-puing dengan sangat cermat, agar korban satu keluarga yang terjebak dalam reruntuhan akibat gempa Turki tersebut bisa keluar dengan selamat.
Upaya tim penyelamat pun membuahkan hasil, satu keluarga yang terdiri tiga anak dengan satu orang tua berhasil dikeluarkan dari dalam reruntuhan.
Kalimat takbir pun ramai-ramai diteriakan oleh tim penyelamat dan warga yang berada di lokasi, saat satu demi satu anggota keluarga adal Desa Basnia berhasil dikeluarkan dari dalam reruntuhan. Adapun korban pertama yang bertama dikeluarkan anak perempuan, kemudian diikuti anak laki-laki dan anak perempuan yang kedua. Tak berselang lama laki-laki paruh baya pun berhasil diselamatkan dengan menggunakan tandu.
Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi yang mengguncang Turki dan Suriah mencapai 12.000 orang setelah otoritas Turki dan Suriah memperbarui data korban gempa bermagnitudo 7,8 itu.
Sementara itu, otoritas pertahanan sipil Suriah menyebutkan kebanyakan korban jiwa di negaranya berada di Suriah bagian barat laut. Suriah kabarnya mengalami kelangkaan kantong jenazah dan upaya penanganan bencana yang tidak terkoordinasi.
"Perbedaan antara Turki dan Syuriah adalah bahwa di Turki ada upaya terkoordinasi dalam pencarian dan penyelamatan, sedangkan di Suriah itu hal itu tak terjadi," kata Salah Aboulegasem, pekerja bantuan pada Islamic Relief di Kota Gaziantep, Turki.
Kepada Sky News, Aboulegasem mengaku mendapatkan informasi itu dari kolega-koleganya yang saat ini aktif dalam pencarian dan penyelamatan di Suriah. Gempa bumi dangkal berkedalaman 7 kilometer dan berepisentrum di Distrik Pazarcık, Provinsi Kahramanmaraş, itu terjadi pada Senin (6/2) dini hari. Di Turki, gempa ini mengguncang provinsi-provinsi lainnya di Hatay, Adıyaman, Gaziantep, Şanlıurfa, Diyarbakır, Adana, Malatya, Osmaniye, dan Kilis.
Menurut laporan harian Hurriyet, daerah terparah yang terkena gempa adalah Hatay, di tempat ini hampir 2.000 orang meninggal dunia karena gempa ini. Sementara itu, di Adana, gempa tidak saja meruntuhkan banyak bangunan di Distrik Cukurova, tetapi juga kemungkinan menciptakan kerusakan pada sejumlah bendungan di provinsi ini.
Menteri Pertanian dan Kehutanan Vahit Kirisci menyatakan bahwa Turki sudah merampungkan penyelidikan terhadap lebih dari 90 bendungan dari total 110 bendungan. Turki juga mengerahkan semua segala daya untuk mencari dan menyelamatkan korban, selain memulihkan keadaan buruk akibat gempa, dengan salah satunya menurunkan personel militer.
"Pesawat-pesawat angkatan udara terus mengungsikan mereka yang cedera akibat gempa ini dan membawa mereka ke rumah sakit di Ankara," kata kementerian pertahanan negara itu.
Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu menyatakan bahwa Turki sudah menetapkan status bencana Level 4 yang membuat negara ini bisa meminta bantuan kepada internasional. Turki terletak di salah satu zona gempa bumi yang sangat aktif di dunia. Pada tahun 1999, gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang Duzce. (mii)