- tvonenews.com
Kilas Balik: 10 Fakta Kebohongan Ferdy Sambo Hingga Membuatnya Divonis Hukuman Mati Atas Kasus Pembunuhan Brigadir J
Menurut jaksa, Sambo memerintahkan Bharada E menembak Brigadir J di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Setelahnya, mantan jenderal bintang dua Polri itu ikut menembak Brigadir J hingga tewas. Sambo lantas menembakkan pistol milik Yosua ke dinding-dinding rumahnya agar seolah terjadi tembak menembak.
6. Membohongi Bharada E, Kapolri, hingga Presiden
Bharada E mengatakan tidak pernah membayankan harus menjalani proses hukum karena menuruti atasannya tersebut.
"Saya tidak pernah menduga, apalagi mengharapkan atas peristiwa yang sekarang menimpa diri saya," ujar Bharada E.
Menurutnya, menjadi seorang ajudan di usia muda merupakan suatu kebanggannya sebagai anggota Korps Brimob.
"Pada masa awal-awal pengabdian atas kecintaan saya terhadap Negara, dan kesetiaan kepada Polri, khususnya Korps Brimob, saya dipilih menjadi ajudan yang di mana tugas saya menjaga dan mengawal atasan," lanjut Bharada E.
Bharada E mengaku tak bisa membayangkan akibat menurti perbuatan atasannya saat itu, Ferdy Sambo yang dihormatinya membuatnya duduk sebagai terdakwa.
6. Perintah membunuh di rumah Jl. Saguling
Ferdy Sambo menyatakan di sidang bahwa ia meminta Richard Eliezer agar mem-back up dirinya yang akan meminta klarifikasi kepada Brigadir Yosua terkait pelecehan terhadap Putri Candrawathi di rumah Magelang pada 7 Juli 2022.
Menurut Eliezer, saat dirinya dipanggil ke lantai 3 rumah Jl. Saguling pada 8 Juli 2022 sore, Sambo langsung memerintahkan dirinya untuk menembak Yosua.
“Jadi perintah agar saya mem-back up dia itu tidak ada. Dia langsung meminta saya untuk menembak Yosua, langsung ceritakan skenarionya soal tembak menembak,” tutur Eliezer.
7. Pemberian amunisi senjata api
Richard Eliezer juga menyatakan saat dirinya diperintahkan untuk menembak Brigadir Yosua, Ferdy Sambo langsung memberikan sekotak amunisi agar diisikan ke pistol miliknya.
“Saat berada di lantai 3 rumah Saguling beliau langsung memberikan sekotak amunisi kepada saya. Kalau saja CCTV di lantai 3 itu tidak rusak semuanya akan lebih jelas,” katanya.