- IST
Berkas Rampung, 4 Tersangka Kasus Korupsi Satelit Kemhan Segera Disidang
Jakarta - Tim Penyidik Koneksitas telah melaksanakan serah terima tanggung jawab tersangka dan barang bukti (Tahap II) terkait 4 berkas perkara terhadap Tim Penuntut Umum Koneksitas, di dalam dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) proyek pengadaan satelit slot orbit 123 Bujur Timur (BT) Kementerian Pertahanan tahun 2012-2021.
Diketahui sebelumnya Tim Penyidik Koneksitas sudah melakukan serangkaian penyidikan terhadap perkara tersebut yang sudah dilakukan sejak Maret 2022 yang didasarkan pada surat Perintah Penyidikan Tim Koneksitas Nomor Print-02/PM/PMpd.1/03/2022 dan Print-08/PM/PMpd.1/11/2022.
Beberapa tersangka disinyalir sudah melakukan Tipikor berupa penyewaan satelit Artemis melalui kontrak dengan perusahaan Avanti, di mana dalam proses kontrak sewa satelit tersebut dilakukan tanpa adanya anggaran pada program yang dimaksud.
"Tidak dibentuk Tim Evaluasi Pengadaan (TEP), tidak ada proses penetapan pemenang kontrak, tidak memenuhi Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) sebagaimana seharusnya kontrak pengadaan. Demikian juga secara teknis bahwa satelit Artemis yang disewa dari Avanti tersebut tidak dapat dioperasionalkan dan tidak memberikan manfaat sebagaimana fungsinya," ungkap Ketut Sumedana melalui rilis yang dipublikasikan pada Kamis (16/2/2023).
Akibat perbuatan tersangka, negara mengalami kerugian sebesar Rp453.094.059.540,68 yang berdasar pada Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) audit kerugian negara oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP),
Dan oleh karenanya disangka melanggar Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Ketut Sumedana melalui rilis Kejaksaan Agung (Kejagung) diketahui terdapat empat tersangka yang terlibat, yakni:
1. Tersangka AW selaku Komisaris Utama PT DNK, dan dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung.
2. Tersangka SCW selaku Direktur Utama PT DNK, dan dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung.
3. Tersangka LAKSAMANA MUDA (PURN) AP selaku Mantan Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan periode Desember 2013 s/d Agustus 2016, dan dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung.
4. Tersangka TVH selaku Warga Negara Asing (senior advisor PT DNK), dan dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung. (nsa/ebs)