- ANTARA
Penyekatan Suramadu Berlanjut, Polisi Larang Pengendara ke Madura
Surabaya, 10/6 – Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, melanjutkan penyekatan dan swab massal di akses Surabaya-Madura (Suramadu). Bersama TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), mereka menyekat kedua jalur, yakni sisi pintu masuk dan keluar jembatan Suramadu.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum menyatakan penyekatan hari ke enam ini berbeda dibanding sebelumnya. Bila di hari-hari yang lalu hanya satu jalur yang disekat, kini pemeriksaan berlangsung di kedua jalur, baik di jalur Surabaya—Madura maupun sebaliknya.
“Awalnya kita melakukan penyekatan dari sisi Madura menuju Surabaya, sekarang dua sisi. Harapannya ini adalah untuk melindungi juga warga yang akan ke Madura,” kata Ganis.
Para petugas menghentikan setiap kendaraan dan memeriksa dokumen pengendara. Mereka mengecek identitas warga serta menginterogasi yang bersangkutan mengenai keperluannya ke Pulau Garam tersebut.
Jika pengendara bukan penduduk Madura atau tidak ada kepentingan yang mendesak, maka petugas meminta mereka putar balik. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yang kasusnya tengah melonjak.
“Yang tidak ada kepentingan untuk kita putar balik saja. Seperti contohnya tadi ada warga yang mau nyekar, mungkin bisa lain waktu kalau sudah kondusif, saya sampaikan tadi doakan dari rumah saja. Kecuali ada kepentingan mendesak seperti kerja, ambulans, logistik, tapi mereka juga kami lakukan pemeriksaan secara ketat juga,” tambah Ganis.
Kabupaten Bangkalan di Madura, Jawa Timur, masuk zona oranye atau berisiko sedang setelah melonjaknya kasus aktif COVID-19 selama beberapa hari terakhir.
"Berdasarkan data yang kami terima tentang zonasi risiko dari Satgas Penanganan COVID-19 Pusat, Bangkalan sudah masuk zona oranye," ujar anggota Satgas Kuratif COVID-19 Jatim dr. Makhyan Jibril, Selasa (8/6).
Sebelumnya, Bangkalan masuk zona kuning atau risiko rendah terhadap penyebaran COVID-19.
Dokter Jibril menyatakan, terdapat sejumlah indikator yang menentukan zonasi suatu daerah, seperti penambahan kasus COVID-19, angka kesembuhan, angka kematian, hingga tingkat Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit setempat.
"Jadi, pekan lalu Bangkalan memang zona kuning, tapi pekan ini naik status ke oranye karena kasus aktif yang melonjak," ucap dokter muda lulusan S2 di Bidang Healthcare Enterpreneurship di University College London, Inggris tersebut.
Zona oranye hanya terjadi di Bangkalan, sedangkan tiga daerah lainnya, yakni Kabupaten Sampang, Pamekasan dan Sumenep masih berada di zona kuning (berisiko rendah).
Dari zonasi di Bangkalan, terdapat satu kecamatan yang masuk zona merah, yaitu Kecamatan Arosbaya, kemudian 15 kecamatan masuk zona oranye, dan dua kecamatan masuk zona kuning. (act/galih/ant)