- Kolase tim tvonenews.com
7 Foto Kedekatan Ferdy Sambo dengan Brigadir J Sebelum Tewas Dihabisi, Akrab Banget Bak Ayah dan Anak
Ferdy Sambo menjadi tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat. Pada Senin (13/2/2023), suami dari Putri Candrawathi itu divonis hukuman mati pada sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Sebelum kasus tersebut, ternyata Ferdy Sambo begitu akrab dengan para ajudannya, terutama Brigadir J. Sebuah akun TikTok @kurniawan4578 mengunggah kumpulan foto Yosua semasa hidup. Dia terlihat sangat dekat dengan sang mantan Kadiv Propam.
Berikut ini 7 foto kedekatan Ferdy Sambo dengan Brigadir J sebelum tewas dihabisi.
1. Ferdy Sambo membantu Brigadir J melakukan tes kesehatan.
2. Ferdy Sambo memberikan hadiah natal untuk Brigadir J, disampingnya tampak Putri Candrawathi memakai gaun yang anggun.
4. Brigadir J berpose disamping Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Didepannya ada nasi tumpeng perayaan.
5. Ferdy Sambo kerap mengajak para ajudannya berkumpul bersama dengan keluarga. Ada Brigadir J yang terlihat begitu ceria. Dalam foto ini juga terlihat Trisha Eungelica yang memegang kamera.
6. Ferdy Sambo mengajak Brigadir J dan ajudannya lainnya untuk makan bersama.
7. Ferdy Sambo dan para ajudannya.
Brigadir J Membantu Keluarga Ferdy Sambo dalam Pekerjaan Rumah Tangga
Sebuah akun media sosial Twitter @miduk17 sempat mengunggah tangkapan layar percakapan Whatsapp Putri Candrawathi.
¨Seorang Brigadir J bahkan membantu menyetrika baju anak2 Ferdy Sambo Bu Putri bahkan minta izin kepada orang tua Brigadir J agar dijadikan sbg anak angkat Kira2 SETAN apa yang membuat Sambo menembak Brigadir J padahal mereka sebegitu dekatnya dan Birgadir J begitu BAIK?¨ tulis akun Twitter tersebut pada Senin (22/8/2022).
Dalam unggahan tersebut, terlihat foto Brigadir J yang mengenakan kaos berwarna abu-abu sedang duduk di depan meja sambil menyetrika baju berwarna putih yang diduga milik anak-anak Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Beredarnya foto Brigadir Yosua tersebut pun langsung menjadi sorotan netizen dan menuai banyak komentar. Banyak yang menilai betapa jahatnya Sambo dengan sosok Brigadir J yang baik dan rajin itu.
¨Ini tuh mereka gasanggup nyewa ART atau semacam ospek para ajudan? Miris banget litanya,¨ kata netizen.
¨Katanya horang kayah… Masa ga bisa bayar art beneran, kesian atuh ajudan nyetrika baju,¨ tulis netizen.
¨Lho...emang ajudan smpe setrika segala? Dan lagi baju2 anknya.... Gw kira...ajudan itu cm ngawal....gk lebih,¨ komentar netizen.
Ferdy Sambo Divonis Hukuman Mati
Ferdy Sambo divonis hukuman mati atas kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat. Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso untuk Ferdy Sambo itu berdasarkan Pasal 100 KUHP 2023 tentang pembunuhan berencana.
"Mengadili, menyatakan terdakwa Ferdy Sambo telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain," kata hakim ketua Wahyu Iman Santoso saat membacakan amar putusan di PN Jaksel, Senin (13/2/2023).
"Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Ferdy Sambo hukuman mati," imbuhnya.
Hakim Ketua Sidang Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Wahyu Iman Santoso, menyatakan bahwa unsur perencanaan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat Brigadir J telah terpenuhi.
"Unsur dengan rencana terlebih dahulu telah nyata terpenuhi," ucap Wahyu.
Wahyu menjelaskan bahwa perencanaan tersebut didasari rasa sakit hati Ferdy Sambo setelah mendengar aduan dari istrinya, Putri Candrawathi, mengenai pelecehan seksual yang ia alami.
Sebagaimana yang diketahui, Putri Candrawathi yang saat itu berada di Magelang, Jawa Tengah, menghubungi Ferdy Sambo yang berada di Jakarta dan menceritakan bahwa Yosua telah berlaku kurang ajar terhadap Putri.
Atas dasar tersebut, perencanaan pembunuhan pun dimulai setelah Ferdy Sambo mengetahui Ricky Rizal mengamankan senjata api HS milik Yosua.
"Yang meskipun atas inisiatif sendiri, akan tetapi diperoleh fakta sampai di Jakarta, senjata api HS masih di dashboard. Harusnya, Ricky Rizal bisa mengembalikan senjata tersebut ke Yosua, tetapi tidak dilakukannya," ucap Wahyu.
Wahyu menilai, hal lainnya yang menunjukkan bahwa Ferdy Sambo telah merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J perintah Ferdy Sambo kepada Richard Eliezer atau Bharada E untuk menambahkan peluru dalam senjatanya, serta meminta Eliezer untuk mengambil senjata HS milik Yosua dan memberikannya kepada Ferdy Sambo.
"Hal ini diartikan bahwa terdakwa telah memikirkan segala sesuatunya yang sangat rapi dan sistematis," ucap Wahyu.
Berdasarkan berbagai pertimbangan, Wahyu mengungkapkan bahwa majelis hakim meragukan keterangan Ferdy Sambo yang menyatakan bahwa dirinya hanya menyuruh Richard untuk menjadi back-up dirinya dan mengatakan, "Hajar, Chad" ketika mereka telah berhadapan dengan Yosua.
"Menurut Majelis Hakim, hal itu merupakan keterangan atau bantahan kosong belaka," tuturnya. (rka)