Polisi Geram Debt Collector Ngelunjak Malah Laporkan Balik Seleb Clara Shinta Perkara Aksi Rampas Mobil.
Sumber :
  • Rusdi Muslim/tvOne

Polisi Geram: Debt Collector Ngelunjak Malah Laporkan Balik Selebgram Clara Shinta Perkara Aksi Rampas Paksa Mobil

Jumat, 24 Februari 2023 - 01:00 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Beredar viral video aksi kawanan debt collector menarik paksa mobil selebgram Clara Shinta hingga menuai sorotan. Namun kini, giliran debt collector yang laporkan balik Clara Shinta.

Hal itu kemudian mendapat tanggapan dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, Kamis (23/2/2023). Ia memerintahkan anggotanya untuk menolak laporan tersebut.

Sebelumnya sebuah video beredar luas di media sosial yang memperlihatkan aksi kawanan debt collector berseteru guna paksa mobil selebgram milik Clara Shinta. 

Bahkan, kawanan debt collector atau mata elang tersebut juga sampai membentak anggota polisi yang bertugas.

Polisi Geram: Debt Collector Ngelunjak Malah Laporkan Balik Selebgram Clara Shinta Perkara Aksi Rampas Paksa Mobil. (Rusdi Muslim/tvOne)

Clara Shinta kemudian melaporkan peristiwa yang menimpanya tersebut ke Polda Metro Jaya.

Uniknya, giliran kubu debt collector yang malah melaporkan balik Clara Shinta atas kasus tersebut. 

Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran kemudian memerintahkan anak buahnya untuk menolak rencana debt collector yang berseteru dengan selebgram Clara Shinta dan sempat membentak anggota polisi untuk membuat laporan balik.

Hal ini menyusul rencana kuasa hukum kawanan debt collector tersebut yang ingin melaporkan balik seleb Clara Shinta. 

Irjen Fadil juga menegaskan, polisi tidak akan melindungi kawanan debt collector yang melakukan kekerasan dan premanisme

"Enggak ada namanya buat kekerasan, mana ada perlindungan. Enggak akan (diterima laporan), ditolak itu. Orang dia buat kejahatan kok malah dilindungi gimana itu. Jangan dibolak-balik cara pikirnya," ujarnya kepada awak wartawan, Kamis 23 Februari 2023 dikutip dari VIVA.

Mantan Kapolda Jawa Timur ini juga mengatakan, pihaknya telah menggelar pertemuan dengan para Kapolres di wilayah hukumnya masing-masing.

Tujuannya adalah untuk membahas penindakan atas aksi premanisme dan teror yang belakangan terjadi di lapangan. Dia juga menambahkan bahwa pihaknya akan konsisten dalam mengusut tindakan premanisme dan semacamnya. 

"Kemarin langsung panggil seluruh Kapolres pagi-pagi, saya beri arahan, saya minta dibuat call center kalau ada mata elang dan sejenisnya, premanisme dan sejenisnya, tolong hubungi polisi, ditaruh di masing-masing instagram call centernya  Kami akan melakukan penegakkan hukum tanpa pandang bulu. Tidak boleh ada kelompok maupun perorangan yang melakukan kekerasan seolah di atas hukum. Akan berhadapan dengan saya nanti orang-orang itu," ujarnya.

Viralnya video saat para kawanan debt collector membentak dan melawan anggota polisi tersebut, langsung mendapat reaksi keras dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran. "Sampai tadi malam saya tidur jam 03.00 WIB, darah saya mendidih saya lihat anggota dimaki-maki begitu," tutur Irjen Fadil.

Mantan Kapolda Jawa Timur ini juga menekankan kepada seluruh jajarannya agar praktik premanisme dan teror seperti aksi para debt collector tersebut dapat diberantas di Ibu Kota. 

"Jangan mundur. Yang debt collector-debt collecort macam begitu, jangan biarkan dia. Lawan, tangkap, jangan pakai lama," tegas Fadil Imran. "Ini Kasat Serse Kasat Serse jangan lama datang ke TKP kalau ada yang begitu. Cepat respons, cepat tangkap preman-preman seperti itu," pungkasnya. 

Sebelumnya diberitakan dan viral di media sosial TikTok, sebuah video debt collector mengancam akan melaporkan balik atas kasus perseteruan dengan selebgram Clara Shinta.

Salah satu akun yang mengunggah video tersebut yaitu @DaimonLeiwakabessy. Dalam video tersebut, ada beberapa orang yang diduga merupakan kawanan debt collector berjejer di depan Kantor Subdirektorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. 

Salah satu dari mereka juga mengaku ingin melakukan konsolidasi dengan kepolisian. Namun, tak dijelaskan lebih lanjut terkait konsolidasi untuk kepentingan apa.  

"Ya, hari ini saya dengan tim debt collector, anak matel (mata elang), dan para staf dari PT Lombok Nusantara Indonesia ingin konsolidasi dengan kepolisian yang ternyata memang akhirnya pasalnya bukan laporan dari Clara tapi laporan dari Bapak Dimas," ujar salah seorang pria yang diduga debt collector dalam video tersebut.

(udn)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral