Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani..
Sumber :
  • Julio Trisaputra/tvOnenews.com

Sri Mulyani Minta Klub Moge Pegawai Ditjen Pajak BlastingRijder Dibubarkan, Ini Alasannya

Minggu, 26 Februari 2023 - 19:22 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani meminta klub motor gede (Moge) BlastingRijder DJP dibubarkan.

Beberapa hari terakhir, ramai beredar di media sosial terkait Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu RI mengendarai Moge bersama klub motornya yakni BlastingRijder DJP. Hal ini tengah menjadi sorotan di masyarakat.

Banyak masyarakat beranggapan bahwa, harta kekayaan yang dipamerkan oleh para pegawai Ditjen Pajak Kemenkeu RI itu merupakan harta yang diperoleh dari hasil menggelapkan pajak yang dibayarkan oleh masyarakat.

Menyikapi isu tersebut, Menkeu Sri Mulyani buka suara. 

Dia menjelaskan bahwa BlastingRijder DJP merupakan komunitas pegawai pajak yang menyukai naik motor besar.

Kemudian, dia mengaku telah memberikan beberapa instruksi kepada Dirjen Pajak terkait masalah ini.

Adapun instruksi yang diberikan Sri Mulyani kepada para pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu RI adalah sebagai berikut;

"Pertama, jelaskan dan sampaikan kepada masyarakat/publik mengenai jumlah Harta Kekayaan Dirjen Pajak dan dari mana sumbernya seperti yang dilaporkan pada LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara)," kata Menkeu Sri Mulyani dalam keterangannya, Minggu (26/2/2023).

"Kedua, Meminta agar klub BlastingRijder DJP dibubarkan. Hobi dan gaya hidup mengendarai Moge menimbulkan persepsi negatif masyarakat dan menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai DJP," tambahnya.

Bahkan, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, apabila Moge tersebut diperoleh dan dibeli dengan uang halal dan gaji resmi.

Mengendarai dan memamerkan Moge bagi Pejabat/Pegawai Pajak dan Kemenkeu telah melanggar azas kepatutan dan kepantasan publik.

"Ini mencederai kepercayaan masyarakat," tegasnya.

Beredar Potret Dirjen Pajak Suryo Utomo Kendarai Moge

Beberapa hari ini beredar di berbagai Media cetak dan online foto dan berita Dirjen Pajak Suryo Utomo mengendarai Motor Gede (Moge) bersama klub BlastingRijder DJP yaitu komunitas pegawai pajak yang menyukai naik motor besar.

Menyikapi pemberitaan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan instruksi kepada Dirjen Pajak.

Sri Mulyani meminta jajaran DJP menjelaskan dan sampaikan kepada masyarakat/publik mengenai jumlah Harta Kekayaan Dirjen Pajak dan dari mana sumbernya seperti yang dilaporkan pada LHKPN.

"Meminta agar klub BlastingRijder DJP dibubarkan. Hobi dan gaya hidup mengendarai Moge - menimbulkan persepsi negatif masyarakat dan menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai DJP," kata Sri Mulyani Minggu (26/2/2023).

Bahkan apabila Moge tersebut diperoleh dan dibeli dengan uang halal dan gaji resmi, mengendarai dan memamerkan Moge bagi Pejabat/Pegawai Pajak dan Kemenkeu menurut Sri Mulyani telah melanggar azas kepatutan dan kepantasan publik.

"Ini mencederai kepercayaan masyarakat," katanya.

Sebelumnya, Sri Mulyani menegaskan pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih dalam proses hingga 31 Maret 2023.

Pernyataan tersebut menjawab berbagai berita yang memberi kesan bahwa pegawai Kemenkeu tidak patuh lapor harta sehingga menimbulkan reaksi riuh penuh amarah dari warganet.

"Kemenkeu mewajibkan pegawai melapor LHKPN, Aplikasi Laporan Pajak dan Harta Kekayaan (Alpha), dan Surat Pemberitahuan (SPT) lebih awal, yaitu sebelum 28 Februari 2023," kata Sri Mulyani, seperti dikutip dari akun instagram resminya.

Ia menyebutkan per 23 Februari 2022 sudah terdapat 18.306 pegawai Kemenkeu atau 56,87 persen yang sudah melapor dan 13.885 pegawai atau 43,13 persen yang belum melapor.

Adapun pada tahun-tahun sebelumnya yakni 2017-2020, tingkat kepatuhan wajib lapor LHKPN di Kemenkeu mencapai 100 persen. Pada tahun 2021, hanya satu pegawai di Kemenkeu yang tidak melengkapi dokumen, sehingga tingkat kepatuhannya 99,99 persen. (ebs/rpi/muu)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:04
21:38
05:31
10:05
03:24
03:24
Viral