- ANTARA
Imbas Kekayaan Jumbo Rafael Alun, Desakan Menkeu Mundur Menguat
Jakarta, tvonenews.com - Kekayaan jumbo ayah Mario Dandy, Rafael Alun, masih menjadi sorotan publik. Tak hanya di media sosial yang ramai membincangkan gerakan boikot bayar pajak, Presiden Joko Widodo juga baru-baru ini menegur Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai imbas kasus Rafael Alun.
Menyikapi fenomena ini, kader golkar Riko Lesiangi menilai pemerintah telah gagal memberikan contoh yang baik kepada rakyatnya.
"Sri mulyani sebagai menteri keuangan dianggap gagal memberikan contoh teladan kepada bawahannya yang berimbas rakyat indonesia tidak ingin membayar pajak, sedangkan pemasukan pajak terbesar APBN," kata Riko, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (5/3/2023).
Ia menambahkan, selain ramai perbicangan mengenai boikot pembayaran pajak, muncul pula desakan agar Menteri Keuangan segera mengundurkan diri.
"Telah muncul desakan dari kalangan kemenkeu meminta Sri Mulyani mengundurkan diri segera karena tidak pantas hanya mampu menagih pajak terhadap masyarakat luas tetapi tidak mampu mawas diri mengelola kementeriam di bawah naungannya," kata dia.
Teguran Presiden Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga menegur Sri Mulyani dalam sidang kabinet setelah kasus pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo. Jokowi langsung menyinggung Sri Mulyani usai membuka sidang. Ia tak ingin ada program pembangunan yang gagal karena kasus beberapa waktu belakangan.
"Berkaitan dengan rencana kerja pemerintah tahun 2024, saya nanti minta langsung ke Menteri Keuangan untuk menjelaskan secara detail mengenai ini," kata Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/3/2023).
"Yang paling penting satu saja, untuk urusan ini jangan sampai ada pembangunan atau program yang tidak terselesaikan di 2024," imbuhnya.
Jokowi pun menyorot pelayanan publik yang buruk. Dia berkata hal itu tak hanya terjadi di otoritas pajak, tetapi juga di aparat penegak hukum. Ia pun menegur keras para bawahannya soal gaya hedonis pejabat. Jokowi berkata perilaku itu melukai hati rakyat.
"Dari komentar-komentar yang saya baca, baik di lapangan maupun di media sosial, karena peristiwa di pajak dan di bea cukai, saya tahu betul, mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita," ujarnya.
Jokowi memerintahkan para menteri untuk menertibkan gaya hidup pejabat. Menurutnya, aparatur negara harus melayani dengan baik dan hidup sederhana.
"Supaya ditekankan kepada kita, kepada bawahan kita, jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan, apalagi sampai dipajang-pajang di IG, di media sosial," ucapnya.
Sebelumnya, publik mengkritik gaya hidup mewah pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo. Pegawai Kementerian Keuangan itu memiliki harta Rp56 miliar. (ant/ito)