- Haries Muhammad
Jalani Sidang Klarifikasi LHKPN, Eko Darmanto: Saya Tidak Berniat Pamer Harta di Media Sosial
Jakarta, tvOnenews.com - Mantan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto selesai menjalani klarifikasi Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia bersama sang istri Ari Murniyanti diperiksa terkait harta kekayaannya yang mencapai Rp15,7 miliar.
Usai klarifikasi selama 8.5 jam, Eko Darmanto yang awalnya mengenakan jaket berwarna biru, saat keluar dari ruang direktorat LHKPN terlihat hanya mengenakan kemeja berwarna putih.
Eko mengaku sangat mencintai institusinya dan tidak berniat untuk memamerkan harta. Dia mengklaim menjadi korban pencurian data yang mengakibatkan foto-foto barang mewahnya tersebar di media sosial (medsos).
“Data saya yang saya simpan secara private dicuri. Kemudian diframing dan beredarlah,” kata Eko kepada wartawan gedung Merah putih KPK, Jakarta, Selasa (7/3/2023).
Eko menuturkan, dirinya menjalankan perintah pimpinan untuk tidak memberikan klarifikasi apapun soal aset-asetnya yang viral di medsos tersebut.
“Saya sebagai prajurit yang baik saya melaksanakan itu. Akan tetapi bila mana hal tersebut mencederai perasaan masyarakat kemudian mencederai kepercayaan publik kepada pimpinan saya baik di Kemenkeu ataupun di Dirjen Bea dan Cukai, saya memohon maaf,” tuturnya.
Selain itu, Eko juga membantah memiliki pesawat Cessna. Ia menyebut, pesawat itu milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).
“Saya tidak punya pesawat, itu merupakan milik FASI dan sudah terklarifikasi dan terkonfirmasi,” ungkapnya.
Eko juga enggan berkomentar lebih jauh soal utanganya yang bernilai fantastis sebesar Rp9 miliar.
“Silakan tanya ke LHKPN yang sudah saya konfirmasi saya melakukan klarifikasi ke LHKPN,” pungkasnya.
Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periode 2021, harta dan kekayaan Eko tercatat mencapai Rp15,7 Miliar. Ia juga tercatat memiliki utang sekitar Rp9 Miliar, sehingga jika ditotal harta kekayaannya mencapai Rp6,7 Miliar. (hrm/ade)