- timeanddate.com
Gerhana Matahari Hibrid Diprediksi Terjadi 20 April 2023: Matahari, Bulan dan Bumi Tepat Segaris
Jakarta, tvOnenews.com – Gerhana matahari hibrid diprediksi terjadi 20 April 2023. Matahari, bulan dan bumi tepat segaris ketika gerhana matahari hibrid terjadi.
BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) menyebut fenomena gerhana matahari hibrid bisa diamati di Indonesia.
"Gerhana matahari hibrid diprediksi terjadi pada 20 April 2023 yang dapat diamati dari Indonesia," ujar Deputi Bidang Geofisika BMKG Suko Prayitno Adi, Selasa (7/3/2023).
Suko memaparkan gerhana matahari hibrid terjadi ketika matahari, bulan dan bumi tepat segaris.
Sehingga, di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi sama dengan piringan matahari.
"Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya. Sedangkan, di tempat tertentu lainnya matahari seakan-akan tertutupi bulan," jelasnya.
Suko menjelaskan gerhana matahari hibrid terdiri dari dua tipe gerhana antara lain gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total.
Tiga macam bayangan bulan yang terbentuk saat gerhana matahari hibrid antara lain antumbra, penumbra dan umbra.
Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari cincin.
Di wilayah yang terlewati penumbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari sebagian.
Di wilayah yang terlewati umbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari total.
Di tahun 2023 ini, lanjut Suko, diprediksi akan terjadi empat kali gerhana antara lain gerhana matahari hibrid pada 20 April 2023, gerhana bulan penumbra pada 5-6 Mei 2023, gerhana matahari cincin pada 14 Oktober 2023 dan gerhana bulan sebagian pada 29 Oktober 2023. (ant/nsi)