- Antara
Menlu RI Retno Marsudi Jalin Komunikasi dengan Selandia Baru Soal Pembabasan Pilot Susi Air yang Disandera KKB Papua
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi terus menjalin komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta soal proses pembebasan warga Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens, pilot Susi Air yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
“Menlu RI Retno Marsudi dalam beberapa kesempatan berkomunikasi langsung dengan Menlu Selandia Baru, sama halnya antara Kemlu dan Kedutaan Besar Selandia Baru, terkait pembabasan pilot Susi Air” kata Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah dalam pengarahan media di Jakarta, Jumat (10/2/2023).
KBRI Wellington pun terus memberikan informasi terbaru kepada pemerintah Selandia Baru terkait Mehrtens, pilot dari Susi Air yang tengah disandera oleh KKB Papua.
Selain melakukan komunikasi intensif, kata dia, pemerintah Indonesia juga memfasilitasi Kedubes Selandia Baru di Jakarta untuk memberikan akses perlindungan kekonsuleran bagi Mehrtens.
“Artinya, pada level hubungan antarnegara dan pemerintah, upaya bersama dalam menangani masalah kekonsuleran sudah kita lakukan. Indonesia yang mempunyai kewenangan juga terus menyampaikan informasi terkait pembebasan sandera tersebut,” tutur Faizasyah.
Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens disandera sejak 7 Februari 2023 lalu oleh KKB Papua, sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. KKB pimpinan Egianus Kogoya juga membakar pesawat Pilatus milik Susi Air.
Sebulan sejak penyanderaan, Mehrtens menyatakan melalui rekaman video bahwa dirinya akan dibebaskan jika Indonesia memberikan kemerdekaan kepada bangsa Papua Barat, dan meminta PBB untuk memediasi Indonesia dan Papua untuk memerdekakan warga Papua.
Dalam video berdurasi kurang dari satu menit dan tersebar di media sosial itu tampak pilot Susi Air Mehrtens mengenakan jaket berwarna biru didampingi Kogoya dan anggota KKB lainnya yang membawa senjata laras panjang dan pendek serta senjata tradisional.
Polri mengatakan masih terus melakukan pendekatan dengan melibatkan tokoh agama dan pemuda dalam upaya pencarian pilot Susi Air tersebut, guna menjaga situasi tetap kondusif dan mengantisipasi jatuhnya korban jiwa.
Sementara Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dengan tegas menolak tawaran bantuan Selandia Baru untuk mencari Mehrtens, yang keberadaannya tidak diketahui karena diduga sering dipindahkan oleh kelompok Kogoya.
Menurut Yudo, Dubes Selandia Baru yang telah menyerahkan proses pencarian Mehrtens kepada pemerintah Indonesia, berharap warga negaranya itu ditemukan dan dibebaskan dalam kondisi selamat. (ant/ade)