- Kolase tim tvOnenews.com
dr Sumy Hastry Purwanti Ahli Forensik Jadi Saksi Meledakkan Diri Noordin M Top 14 Tahun Lalu: CCTV Aja Kalah!
Jakarta, tvOnenews.com - 14 tahun yang lalu, terjadi peristiwa penyergapan kepada seorang pelaku teroris bom Bali, Noordin Mohammad Top atau yang disebut Noordin M Top di Solo, Jawa Tengah.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Noordin M Top merupakan gembong teroris asal Johor, Malaysia yang menjadi otak dari pengeboman yang terjadi beberapa tahun sebelumnya di Bali, pada tahun 2002 dan 2005, Bom JW Marriott (2003), Bom Kedutaan Besar Australia (2004) hingga Bom Mega Kuningan (2009).
Buronan yang paling diincar di Indonesia, Noordin M Top tewas akibat meledakkan diri dari bom yang telah dirakitnya setelah dilakukan penyergapan oleh Polisi dan Densus 88.
Dalam pemberitaan yang saat itu disiarkan di beberapa stasiun TV, Polisi melakukan penyergapan kepada pelaku teroris tersebut hingga terjadi baku tembak. Namun, penyergapan tersebut berakhir dengan Noordin M Top meledakkan diri.
Mengetahui tentang apa yang terjadi saat itu, dr Sumy Hastry Purwanti seorang dokter ahli forensik mengklarifikasi hingga menjelaskan apa yang terjadi ketika penyergapan terhadap Noordin M Top hingga jenazah diserahkan kepada keluarganya.
Seperti apa penjelasan dari dr Sumy Hastry Purwanti ketika peristiwa yang terjadi di Solo, Jawa Tengah 14 tahun yang lalu tersebut. Simak informasinya berikut ini.
Klarifikasi Kejadian Menurut dr Sumy Hastry Purwanti
Ahli Forensik, Kombes Pol. dr Sumy Hastry Purwanti. (ist)
Seorang Ahli Forensik, Kombes Pol. dr Sumy Hastry Purwanti atau kerap disapa dengan dr Hastry menjelaskan ketika dilakukannya penyergapan terhadap seorang teroris kelas kakap, Noordin M Top yang terjadi di Solo, Jawa Tengah pada 17 September 2009 tepatnya 14 tahun yang lalu.
Rupanya, dr Hastry berada di lokasi kejadian saat berlangsungnya penyergapan oleh Polisi disertai dengan Densus 88. Sempat terjadi penembakan antara polisi dan anak buah Noordin M Top.