- ANTARA
Pembangunan Jalur Kereta Trans Sulawesi Dipastikan Berlanjut
Barru, 11/6 – Proyek pembangunan tahap satu jalur Trans Sulawesi Makassar—Parepare dipastikan berlanjut setelah pemerintah memastikan menggandeng pihak swasta melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha. Nilai kerja sama itu mencapai lebih dari Rp693 miliar.
Perjanjian ini ditandatangani antara PT Celebes Railway Indonesia (CRI), PT Indonesia Infrastructure Finance, PT Sarana Multi Infrastruktu, dan PT Bank Syariah Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono berkesempatan langsung mencoba rel kereta api (KA) menggunakan gerbong di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Djoko juga melihat perkembangan pembangunan rel KA sepanjang 42 kilometer di kabupaten tersebut. Pengerjaannya pun hampir rampung.
Saat ini, dari total 142 kilometer pembangunan tahap satu rel KA Trans Sulawesi Makassar—Parepare, telah diselesaikan 47 kilometer, termasuk di antaranya jembatan by pass serta lima stasiun kereta.
Sementara itu Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian menyosialisasikan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan sesuai dengan Permenhub Republik Indonesia Nomor PM 26 Tahun 2020, di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (10/6).
Kepala BPKA Sulsel Jumardi di sela-sela sosialisasi tupoksi Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel mengatakan terdapat sembilan poin yang menjadi fungsi BPKA Sulsel, di antaranya menyusun perencanaan dan pelaksanaan pelayanan angkutan penumpang dan barang.
Selain itu, menyusun dan mengusulkan tarif angkutan penumpang dan barang.Termasuk menyusun rencana program dan anggaran.
Terkait pembangunan fisik, Jumardi yang sebelumnya menempati posisi Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jawa bagian Timur mengatakan, saat ini proses konstruksi di wilayah Palanro-Takkalasi dan Takkalasi-Tanete Rilau. Sedang target operasi proyek Kereta Api Trans Makassar-Parepare 2021-2022.
Plt Gubernur Sulsel A Sudirman Sulaiman mengapresiasi keberadaan BPKA Sulsel tersebut.
Menurut dia, dengan adanya BPKA tentu lebih memudahkan dalam berkoordinas dengan pemerintah setempat.
Keberadaan jalur kereta api trans Makassar-Parepare, lanjut Sudirman, sangat strategis karena akan terintegrasi dengan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dan Makassar New Port.
Selain itu, juga ditunjang oleh 16 stasiun kereta api yang menghubungkan lokasi-lokasi strategis seperti pusat pertanian/perikanan dan juga objek wisata seperti Kawasan Karts Rammang-Rammang di Kabupaten Maros, Sulsel. (act/rusli/ant)