- Julio Trisaputra/tvOnenews.com
Pertamina Bakal Pindahkan Dua Area di Depo Plumpang ke Kalibaru Cilincing, Ini Alasannya
Jakarta, tvOnenews.com - Dua dari belasan area di Depo Plumpang akan dipindahkan ke Green Multi Purpose Terminal Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, pasca kebakaran beberapa waktu lalu.
Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.
Dua area yang dipindahkan itu yakni area tangki dan area filling set.
Selain itu, kata Nicke, pembangunan zona penyangga (buffer zone) juga menjadi kebutuhan mendesak saat ini.
Nicke menyampaikan hal itu dalam rapat dengar pendapat (RDP) Dirut PT Pertamina dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/3/2023).
"Setelah ini mau bagaimana? apakah terminalnya dipindah ataukah warganya yang dipindah? Nah, kami ingin menjelaskan. Saya selalu mengatakan kami gunakan dan bukan atau. Karena dua hal ini memang harus dilakukan tetapi dengan schedule yang berbeda.
Kami tidak mungkin menutup dan memindahkan hari ini. Belum. Karena Plumpang ini, kalau dilihat dari coverage-nya, itu 15 persen dari stok nasional. Jadi tak bisa saja, kalau ditutup masalahnya menjadi luar biasa," tutur Nicke.
Meski begitu, Nicke mengatakan, pemindahan ini bukan semata-mata karena adanya kebakaran di Depo Plumpang yang menewaskan belasan warga beberapa waktu lalu.
Menurut Nicke, pemindahan dilakukan karena adanya rencana pembangunan Green Multi Purpose Terminal Kalibaru untuk produk petrokimia dan sejumlah produk energi baru dan terbarukan.
"Untuk itu perlu juga storage, baik untuk pasar domestik maupun pasar impor. Jadi kami tidak mungkin membangun di Plumpang. Jadi sudah 3 tahun lalu kami dengan Pelindo merencanakan untuk membangun terminal next di Kalibaru dengan alokasi 32 hektare yang direncakan membangun green multipurpose terminal ini," ujarnya.
Di sisi lain, lanjut Nicke, area tangki dan area filling set dipindahkan ke Terminal Multi Purpose Kalibaru demi alasan keamanan.
Terlebih pasokan ke Depo Plumpang dapat mencapai 1.000 tangki setiap harinya.
"Jadi bukan serta-merta karena ada kebakaran," ujarnya.
Nicke menilai, pembangunan buffer zone adalah hal yang paling mendesak dilakukan saat ini. Terlebih, operasional di Depo Plumpang terus berjalan setiap harinya.
Nicke mengatakan, Depo Plumpang melayani pasokan BBM untuk 19 kabupaten/kota dan gas LPG untuk 22 kabupaten/kota.
"Maka yang paling urgent sekarang adalah membangun buffer zone di sekitar tembok A (batas luar dengan rumah warga)," imbuhnya.(viva/muu)