- tvonenews.com
Merinding Isi Surat Pelaku Mutilasi Sadis Ayu Indraswari: Bawa Nama Allah, Wisma Kaliurang Sleman jadi Saksi
tvOnenews.com - Pelaku mutilasi sadis Heru Prasetio menulis surat terakhir untuk korbannya Ayu Indraswari (35) di wisma Kaliurang, Sleman, Yogyakarta yang ditemukan pada Minggu (19/3/2023) malam.
Surat itu ia tinggal di kamar yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuhan mutilasi sadis Ayu Indraswari.
Mayat Ayu ditemukan berserakan mengenaskan dan terpotong-potong menjadi 65 bagian yang terdiri dari 3 potongan besar dan 62 potongan kecil.
Penemuan jasad Ayu bermula dari kecurigaan seorang penjaga wisma yang penasaran tamunya tak kunjung keluar dari kamar.
Ia kemudian mengetuk pintu dan tak mendapat respons apapun, dari sana penjaga wisma mencongkel jendela untuk masuk.
Betapa terkejutnya ia saat menemukan potongan daging di dalam kamar mandi. Pihak kepolisian pun dipanggil.
Proses evakuasi jasad Ayu berlangsung lama, sampai menjelang adzan subuh mayatnya baru bisa dievakuasi menuju RS Bhayangkara terdekat.
Polisi kemudian bergerak cepat memburu pelaku yang ternyata telah melarikan diri ke Temanggung, rumah keluarganya.
Pada Selasa (21/3/2023) pria berambut gondrong tak terurus digelandang menuju Polda DIY. Dia bernama Heru Prasetio dan berusia 23 tahun.
Ia mengaku menyesali perbuatannya dan mengungkapkan motif pembunuhan sadis itu lantaran persoalan ekonomi.
Isi surat pelaku mutilasi sadis Ayu Indraswari diawali dengan permohonan maaf.
“Siapapun yg baca pesan ini tolong. Maafkan aku yg sering buat kalian jengkel,” tulisnya.
Kemudian ia menyatakan niatnya untuk pergi dari lokasi TKP dan bertemu kembali entah dengan siapa yang dimaksud.
“Saya pergi dari sini kita bisa ketemu lagi di penjara atau di Akhirat,” tulis pelaku.
Ia pun meminta maaf atas uang korban yang ia ambil dan berjanji akan melunasi entah bagaimana caranya.
“Maaf untuk uang biar ALLAH yg memutuskan. Jika ada waktu dan jalan keluar akan saya lunasi dengan cara saya sendiri,” tulisnya.
“Kenapa aku melakukan ini karna aq sering berada di bawah tekanan akibat GENGSI dan maaf untuk semua kebohonganku,” imbuhnya.
Heru sadar bahwa ia tak memiliki banyak waktu setelah membunuh Ayu, antara dia menyerahkan diri atau menghilang dari kehidupan.
“Aq hanya punya waktu -+ 24 jam dengan waktu segitu aku akan memutuskan untuk menyerahkan ke polisi atau lari sebisa mungkin atau Lari dari kehidupan ini,” pungkasnya.
Temukan artikel tvOnenews.com menarik lainnya di Google News.