- Tim tvOne/Aditya Tri Wahyudi
Kapolres Ciamis: Kegiatan Susur Sungai Tak Diketahui Pihak Sekolah
Ciamis, Jawa Barat – Lima hari pasca tewasnya 11 siswa MTs (Madrasah Tsanawiyah) Harapan Baru, hingga kini polres Ciamis terus melakukan pendalaman. Sejumlah saksi di lokasi kejadian dan dari pihak sekolah, sudah dimintai keterangan oleh Satreskrim Polres Ciamis.
Dari keterangan saksi, petugas mendapatkan informasi bahwa kegiatan susur sungai itu, tidak diketahui oleh pihak sekolah termasuk dari pihak pesantren Cijantung.
“Keterangan yang kami kumpulkan, kegiatan susur sungai itu ternyata tidak diketahui oleh pihak Mts termasuk pihak pesantren,” jelas Kapolres Ciamis, AKBP Wahyu Broto Narsono Adhi kepada tvonenews.com, Rabu (20/10).
Polisi juga mendapatkan keterangan, kegiatan susur sungai hanya melakukan operasi bersih sampah di bibir sungai dan tidak ada program untuk menyebrangi sungai.
Polisi kini tengah mendalami pemicu siswa yang nekat menyebrangi sungai sehingga menyebabkan 11 siswa meninggal dunia akibat tenggelam.
“Justru kami kini tengah mencari tahu dan mendalami proses kenapa siswa menyebrang sementara dalam program susur sungai itu, tidak ada rute untuk menyebrangi sungai, kegiatan itu hanya membersihkan sampah di bibir sungai saja,” kata Kapolres Ciamis.
Sebelumnya, Jumat sore (15/10) ratusan siswa Mts Harapan Baru tenggelam di sungai Cileueur, Desa Utama, Kecamatan Cijeunjing Ciamis, Jawa Barat. 11 siswa meninggal dunia dan dua orang dalam kondisi kritis di RSUD Ciamis. Sabtu dini hari, 11 jenazah siswa sudah diambil pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halaman mereka masing-masing. (Aditya/mii)