- tvOnenews/Syifa Aulia
KRL Bogor-Tanah Abang Tak Perlu Transit Manggarai, Andre Rosiade: Penumpang Chaos Seperti Cendol
Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade mengusulkan agar rute Stasiun Bogor-Stasiun Tanah Abang tidak perlu transit di Stasiun Manggarai.
Hal ini setelah dirinya melakukan blusukan ke Stasiun Manggarai pada jam sibuk yaitu pukul 17.00 WIB. Hal ini lantaran banyak masyarakat protes karena impor KRL tidak disetujui. Di sisi lain, penumpang KRL membludak.
“Stasiun Manggarai ini kalau dipaksakan dengan skenario Departemen Perhubungan saat ini DJKA bahwa memaksakan KRL dari Bogor ke Tanah Abang itu harus transit di Stasiun Manggarai. Kita melihat yang terjadi chaos yang luar biasa,” kata Andre di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2023).
“Bayangkan bisa 100-120 ribu orang keluar dari kereta lantai 3 pindah ke lantai 1 untuk pindah ke Tanah Abang. Ini yang menyebabkan terjadinya chaos,” lanjut dia.
Menurut dia, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) sebagai pihak yang memiliki wewenang perlu mengevaluasi sistem transit ini.
Andre menyebut penambahan rangkaian KRL dan jadwal oleh KAI dan KCI tidak lantas menyelesaikan masalah kepadatan penumpang di Manggarai. Sebab kapasitas Stasiun Manggarai dinilai belum mumpuni.
“Tapi kalau melihat kapasitas stasiun yang tidak memadai seperti sekarang, tentu ini akan menyebabkan kepadatan, chaos, bahkan seperti netizen ‘coba Pak Andre rasakan’. Dan mereka seperti cendol itu,” ujar Andre.
“Menurut saya tidak usah dipaksakan, kalau memang Stasiun Manggarai ini belum layak, belum mampu ya biarkanlah Bogor, Tanah Abang itu seperti dulu kala. Biarkan masyarakat bisa langsung ke Tanah Abang tanpa perlu transit ke Manggarai dulu,” tambah dia.
Selain itu, Andre juga menyoroti persoalan fasilitas di Stasiun Manggarai. Dia mengusulkan perlu ada tambahan eskalator dan lift terutama di pintu masuk bagian Barat yang tak ada sama sekali.
“Sehingga kalau ada ibu-ibu hamil, lansia, gendong anak, bahkan bawa barang itu kesulitan untuk naik tangga. Karena tangganya begitu banyak, tidak ada eskalator dan lift. Eskalator dan lift itu ada setelah penumpang tap kartu dulu, sebelum tap belum ada eskalator maupun lift, ini kan menyulitkan konsumen,” tandas Andre. (saa/mii)