- Julio Trisaputra-tvOne
Ini 3 Pernyataan Mencengangkan Teddy Minahasa dalam Pleidoi
Jakarta, tvOnenews.com - Ini 3 pernyataan mencengangkan Teddy Minahasa dalam pleidoinya, Kamis (13/4/2023).
1. Penjebakan untuk Bantu Dody Prawiranegara Dapat Citra Baik
Teddy Minahasa mengatakan rencana penjebakan yang dibuatnya secara legal dilakukan untuk membantu bawahannya—Dody Prawiranegara—agar bisa memiliki citra baik hingga mendapat posisi jabatan yang bagus.
"Pada awalnya saya niatkan sebagai operasi penegakan hukum (penjebakan yang legal) dalam rangka membangun portofolio atau catatan prestasi (achievement) yang dapat mendukung karir Dody Prawiranegara supaya dapat menjabat kembali sebagai Kapolresta Bukittinggi dengan pangkat Kombes," ujar Teddy Minahasa.
Teddy Minahasa mengatakan hal tersebut dilakukannya atas permintaan dari Dody Prawiranegara agar bisa kembali mendapatkan posisi jabatan yang baik.
Ini 3 pernyataan mencengangkan Teddy Minahasa dalam pleidoi. Dok: Julio Trisaputra/tvOne
"Sesuai dengan permohonan Dody Prawiranegara kepada saya. Karena saya sungguh berempati kepada Dody Prawiranegara yang telah berjuang menaikkan tipe Polres Bukittinggi, tetapi justru dimutasi ke staf," sambungnya.
Namun, Teddy Minahasa menyayangkan karena niat baiknya tersebut justru dimanfaatkan Dody Prawiranegara untuk membawanya ke dalam pusaran kasus narkoba.
Bahkan, Teddy Minahasa menilai dirinya dianggap sebagai orang yang merekayasa kasus dan memerintahkan Dody Prawiranegara menjual narkobanya kepada Linda Pujiastuti.
2. Penjebakan Berjalan Alot
Rencana penjebakan untuk Linda ternyata berjalan alot oleh Dody Prawiranegara sehingga Teddy Minahasa menganggap rencana tersebut batal karena undercover sudah berjalan lebih dari dua bulan dan pasti barang bukti juga sudah dimusnahkan oleh kejaksaan.
Ini 3 pernyataan mencengangkan Teddy Minahasa dalam pleidoi. Dok: Julio Trisaputra/tvOne
"Namun, tanpa sepengetahuan saya, Dody Prawiranegara telah memanfaatkan momentum yang hampir 1,5 bulan atau 44 hari tidak komunikasi lagi dengan saya terkait operasi penegakan hukum (penjebakan yang legal) terhadap target/sasaran Linda Pujiastuti. Lalu secara kolusi melakukan transaksi betulan dengan Linda Pujiastuti melalui perantara Syamsul Maarif," kata Teddy Minahasa.
3. Dody Prawiranegara Ingin Seperti Richard Eliezer
Teddy Minahasa mengatakan Dody Prawiranegara ingin seperti Richard Eliezer.
"Tetapi setelah tertangkap oleh penyidik Polda Metro Jaya, Dody Prawiranegara membela dirinya dengan meniru atau mengikuti jejak Richard Eliezer dalam kasus Ferdy Sambo. Konkretnya, Dody Prawiranegara mengklaim bahwa tindak pidana yang dia lakukan adalah berdasarkan perintah saya dengan harapan agar meringankan hukuman Dody Prawiranegara," katanya. (hmd/nsi)