- Kolase tvOnenews.com
Mengungkap Sosok Nyonya Lee, Bos Sugar Group Pendukung Gubernur Lampung, Miliki Perusahaan Gula Hampir Seluas Singapura
Jakarta, tvOnenews.com - Nama Purwanti Lee atau dikenal Nyonya Lee sontak menjadi pembicaraan hangat usai dikaitkan dengan pemberitaan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Diketahui, Gubernur Lampung menjadi sorotan bermula karena konten TikTok yang diunggah oleh Awbimax atau Bima Yudho. Dalam kontennya Bima mengkritik alasan Lampung tak maju-maju.
Kontennya itu lantas viral dan membuat nama pejabat di Lampung ikut dirujak oleh warganet. Tak berselang lama, Awbimax dilaporkan ke Polda Lampung atas tindakannya.
Atas hal itu, warganet pun geram dan mengorek tentang Gubernur serta Wakil Gubernur Lampung.
Arinal Djunaidi pun kini tengah menjadi sorotan karena tindakannya yang dianggap antikritik. Setelah netizen beramai-ramai mengorek fakta-fakta tentangnya, muncul nama Nyonya Lee.
Nyonya Lee merupakan bos pabrik gula Sugar Group Companies (SSG), yang merupakan perusahaan gula terbesar di Indonesia. Salah satu produk SSG yang terkenal adalah Gulaku.
Nyonya Lee dikatakan mendukung pencalonan Arinal Djunaidi dan Nunik saat Pilkada saat itu.
Mengutip dari berbagai sumber, Nyonya Lee dan saudaranya Gunawan Yusuf memiliki lahan HGU perkebunan tebu dan pabrik gula dengan luas 75.667 hektare. Luas itu hampir menyamai luas negara Singapura yakni 72.860 hektare.
SSG diketahui memiliki 4 perusahaan yang memproduksi gula dan etanol. Keempat anak perusahaan itu yakti PT Gula Putih Mataram (GPM), PT Sweet Indolampung (SIL), PT Indolampung Perkasa (ILP), dan PT Indolampung Distillery (ILD) dan PT Indolampung Distillery.
Sebelum mendukung Arinal, Nyonya Lee diketahui pernah menjadi pendukung Ridho Ficardo yang pernah menjadi Gubernur Lampung sebelum Arinal.
Namun pada 2018, Nyonya Lee rupanya mendukung Arinal Djunaidi sebagai Gubernur Lampung. Hal itu sempat membuat heboh dan menimbulkan polemik.
Bahkan timbulnya keputusan Nyonya Lee ke Arinal itu disebut sebagai pembajakan demokrasi.
Nyonya Lee pernah terlihat hadir dalam kampanye saat Arinal dan Nuni masih sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung.
Kritik Awbimax
Akhir-akhir ini, nama Bima Yudho Saputro, pemilik akun TikTok @awbimaxreborn menjadi viral lantaran telah mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung melalui sebuah video.
Video yang menampilkan sebuah presentasi berjudul Alasan Kenapa Lampung gak maju-maju, ia mengaku bahwa orang tuanya dimarahi oleh Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.
Bima yang sedang menempuh pendidikan di Australia ini menceritakan bahwa orang tuanya disuruh datang untuk menemui Wakil Bupati Lampung Timur, Azwar Hadi.
Saat bertemu dengan orang tuanya, Wakil Bupati Lampung Timur itu pun menelpon Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Orangtuanya itu pun dimarahi oleh Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.
Pria yang kini sedang menempuh mengaku orang tuanya telah dimaki-maki oleh Arinal Djunaidi dengan menyebutkan bahwa mereka tidak becus dalam mendidik anak.
"Terus si Wakil Bupati Lampung Timur nelpon langsung Gubernur Provinsi Lampung tuch si Arinal. Terus langsung dikasihin ke bokap gue. Terus bokap gue dimaki-maki dibilang ga becus didik anaklah. Bakalan memproses kasus ini lebih dalam," kata Bima lewat Instagram Story miliknya @awbimax, Jumat (14/4/2023).
Bima mengungkapkan dalam telepon tersebut sang ayah diminta untuk meminta dirinya untuk bungkam dan berhenti menyampaikan kritik.
"Sebentar lagi papa pensiun 3 bulan lagi. Jadi, tolong ditahan dulu omongannya, jangan ngegas dulu. Kamu diem dulu," bebernya.
Usai mendengar cerita itu dari keluarganya, lanjut Bima, dirinya sudah kalah dan tidak mampu berbuat apa-apa.
"Ya gw udah kalah dech. Elu yang punya Lampung, elu yang pemimpinnya gitu. Gue diintervensi, gue bisa apa," sambungnya.
Menurut Bima, dirinya tidak akan aman untuk pulang ke Indonesia. Hidupnya tidak aman dan was-was saat pulang ke Indonesia.
"Kalaupun gue pulang ke Indonesia, hidup gue akan was-was donk. Karena kan intel dimana-mana, tukang bakso dimana-mana," tuturnya.
Usai mengkritik Lampung, Bima mendapatkan pesan melalui Instagram dari Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik).
"Mbak Nunik sudah minta tolong ke Abang Mbak Nunik untuk datang ke keluarga kamu di Lamtim. Sampaikan ke keluarga kalau ada gimana-gimana hubungi Mbak Nunik, jangan khawatir. Jangan salah menilai, Mbak Nunik bukan pejabat yang anti diberi masukan kok," tulis Nunik kepada Bima.
Pesan tersebut ditanggapi Bima bahwa Wagub Lampung mengalami panik sosial (Pansos).
Menanggapi pesan Bima yang dibilang pansos, Wagub Lampung menanggapinya bahwa dirinya berusaha untuk tabayyun alias klarifikasi bahwa ancaman itu ternyata tidak benar.
"Alhamdulillah sudah terbiasa menghadapi berbagai situasi. Ini tadi saya berusaha menghubungi Bima, dan dapatnya begini….gakpapa kok, niat saya baik, saya menghubungi Bima karena diinfo bahwa distory Bima merasa keluarganya terancam. Pak bupati pun sudah datang ke raman utara menemui orang tua Bima, dan tabayyun alias klarifikasi bahwa ancaman itu ternyata tidak benar," tulis Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim di akun Instagram miliknya @mbak_nunik.
Nunik pun berpesan kepada bima untuk melanjutkan kuliahnya di Australia dengan benar dalam mencari ilmu. Ia juga mendoakan semoga menjadi ilmu yang berkah manfaat.
"Yowis le….lanjutkan kuliah yang bener ya….mencari ilmu, semoga menjadi ilmu yang berkah manfaat," pungkasnya.
Mengetahui apa yang dilakukan oleh Gubernur Lampung tersebut, Bima justru mendapatkan dukungan dari warganet. Warganet langsung membanjiri kolom komentar dari Instagram orang yang memimpin Provinsi Lampung tersebut dengan kritik pedas.
Berikut rangkuman tvOnenews.com dari beberapa komentar netizen yang membanjiri kolom komentar Gubernur Lampung.
"Gini, perkenalkan saya siswa SMA, SMA lo ini. Saya coba tanya ke sepupu saya yang SD kelas 3. "Kalo jalan rusak harus diapain?" Dia jawab "diperbaikin." Jelas dong kalo mindset yang bahkan anak SD aja tau kalo tu jalan lampung itu harus diperbaikin segera. trus warganya komplen, ya terima masukan dari mereka. ini Indo bukan Korut. Bahkan kritikan ini membangun bukan "menjatuhkan". Ga salah dong kalo saya bilang pemimpin kek gini ga pantes banget. Jadi untuk feedback-nya. Tolong refresh otaknya ke setelan pabrik," tulis @sketchforsense.
"Intropeksi pak bukannya melapor. Orang mengkritik itu berarti pengen daerah nya bagus, maju dan lebih baik dari sebelumnya. Malah anti kritik. Kita seneng dan bangga loh suatu daerah yg keren dan banyak kemajuan nya," tulis @farhanrizqi97.
"GUBERNUR KOK ANTI KRITIK?," tulis @maycreatebatam.
"Kok saya mau ketawa, Tiba2 Gubernur dengan segitu bijaknya posting soal ini. Sudah keteteran yaa ? Kalau bapak tidak anti kritik kenapa mematikan kolom komentar di Instagram pak ?. Takut diserbu masyarakatnya sendiri yaa karena belakangan ini tiba² masyarakat berbondong-bondong menagih janji kerja kalian selama ini ?, Sungguh fenomena ini begitu unik, dan kayaknya cuma terjadi di Lampung. Jujur pasti bapak kewalahan dibuat pemberitaan belakangan ini soal Lampung jalan rusak parah... Mana yang katanya Lampung Berjaya Pak ?," tulis @rosimnyerupa.
"Diliat dari postingan instagram bapak, kok kayanya gaada kerja nyatanya pak bangun infrastruktur kek. Ini malah bagi sembako, pengecekan kesehatan ya seputar itu itu aja. Terus juga ngapain bangun waterpark mana mahal, tau sendiri di lampung UMR berapa. Emang yakin waterpark nya itu sasarannya semua orang? Paling orang berduit aja pak," tulis @ayslha.
"Sepertinya bio bapak @arinal_djunaidi salah deh. Seharusnya : "Pejabat Berjaya, Rakyat Lampung Sengsara" tulis @riannolima.
"Jahatt banget, masak orang tua Bima diancam dan disuruh berhenti kritik Lampung, SI ANTI KRITIK," tulis @annisa_ayuan.
Bahkan ada netizen yang memberikan tips agar bisa berkomentar meski telah dinonaktifkan oleh Gubernur Lampung. "Yg blm bisa komen krna dibatasi coba pake cara ini: follow akunnya, refresh (tarik layar dr atas ke bawah) lalu komen, abis itu unfollow lg, selamat mencoba teman2, panjang umur orang2 kritis," @ery_soblo.
Berdasarkan pantauan tvOnenews.com komentar dalam unggahan foto milik Gubernur Lampung itu kini sudah dibatasi. (puj/muu/kmr/ree)