- Tim tvOnenews/Muhammad Bagas
Masjid Istiqlal Gelar Salat Gerhana Matahari bertajuk 'Fenomena Alam sebagai Sarana Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT'
Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia Masjid Istiqlal, Ismail Cawidu memastikan Salat Kusuf atau Salat Gerhana Matahari di masjid terbesar di DKI Jakarta ini telah matang persiapannya.
Berdasarkan pantauan tim tvOnenews di lapangan, ramai-ramai berbondong-bondong masyarakat mendatangi Masjid Istiqlal untuk mengikuti Salat Gerhana Matahari.
Ada pun yang menjadi khatib Salat Gerhana Matahari di Masjid Istiqlal pagi ini adalah H. Martomo Malaing, SQ.
“Tema khotbahnya adalah Fenomena Alam sebagai Sarana Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT,” kata Ismail, kepada tvOnenews.com, Kamis (20/4/2023).
Sementara itu, Salat Gerhana Matahari akan dipimpin oleh Imam HM Ghazali SQ. Salat dimulai pada pukul 10.00 WIB sampai dengan 11.20 WIB.
“Dan sudah diumumkan ke jamaah Istiqlal. Kami umumkan sejak tadi malam sampai dengan tadi subuh diumumkan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ismail telah mengimbau seluruh masyarakat untuk bersama-sama mengikuti ibadah Salat Kusuf dengan mengajak keluarga, saudara, karib-kerabat, tetangga, dan sahabat di Masjid Istiqlal.
Sebelumnya, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin jelaskan, berdasarkan data astronomis, Gerhana Matahari Hibrida akan terjadi di wilayah Indonesia (kecuali sebagian wilayah utara Provinsi Aceh).
Gerhana matahari hibrida terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris. Gerhana matahari hibrida terdiri atas dua tipe gerhana, gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total.
Di tempat tertentu, piringan bulan teramati dari bumi lebih kecil dari piringan matahari. Sehingga, matahari tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.
Sementara di tempat lainnya, piringan bulan teramati dari bumi sama dengan piringan matahari. Sehingga, matahari seakan-akan tertutupi bulan.
"Insya Allah, pada 20 April 2023, bertepatan 29 Ramadan 1444 H, akan terjadi Gerhana Matahari Hibrida di seluruh wilayah Indonesia," terang Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin di Jakarta, Selasa, (18/4/2023).
Menurutnya, Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia terjadi paling awal di Jawa Barat, pada pukul 09.26 WIB. Adapun waktu kontak paling akhir akan terjadi di Papua pada pukul 15.30 WIT.
Kamaruddin Amin mengajak umat Islam untuk melaksanakan salat Gerhana Matahari atau salat Kusuf, sesuai tuntunan syariah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Kami juga mengimbau masyarakat untuk bertakbir, memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya, serta mendoakan kesejahteraan dan kemajuan bangsa," sambungnya. (agr/ree)