- tim tvone - agus wibowo
Abu Sisa Pembakaran Batubara (FABA) Jadi Rumah Layak Huni Untuk Warga Tak Mampu
Pacitan, Jawa Timur - Rumah hunian tentu menjadi impian bagi setiap orang, untuk menuju kehidupan yang sejahtera. Impian itu kini terwujud di Kecamatan Sudimoro, Pacitan. Abdul Mungin, warga RT 01 RW 09 Dusun Rejomulyo, Desa Sudimoro, Kecamatan Sudimoro, Pacitan, akhirnya memiliki rumah layak huni. Sebuah rumah dengan konstruksi terbuat dari abu sisa pembakaran batu bara (FABA), yang telah dikemas menjadi batako menggantikan gubuk Abdul Mungin, yang sebelumnya tak layak huni, dan nyaris roboh.
Pembangunan rumah Abdul Mungin dibantu warga sekitar dengan perlahan. Rumah memiliki ukuran 24 meter persegi. Tembok rumah dibangun dengan menggunakan batako Faba sejumlah 1600 buah. Total Faba yang digunakan sebanyak 15 ton, yang didatangkan dari PLTU Pacitan. Seluruh bahan bangunan rumah ini berbahan baku FABA, yang merupakan abu sisa pembakaran batubara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU JATIM 1) Pacitan.
Abdul Mungin terpilih sebagai warga penerima bantuan, karena dirinya tak memiliki rumah. Ia bertahun-tahun tinggal di sebuah gua, dan belakangan terakhir hidup di gubuk reyot, tak memiliki dinding dan pintu. Ia pun tak memiliki pekerjaan tetap.
"Rasanya seperti mimpi saya bisa punya rumah seperti ini, tidak pernah menyangka, tidak ada saudara. Sebelumnya saya tinggal di dalam gua di tengah hutan wilayah desa Sudimoro selama setahun lebih. Untuk makan saya mengembala kambing milik warga. Setelah itu saya berusaha membangun gubuk dari ranting kayu, sebab kalau pulang ke gua jauh. Meski kondisinya reyot, beratap daun kelapa dan alas tidur hanya memakai plastik,” terang Abdul Munqin sambil meneteskan air mata.
General Manager Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB UBJOM) Pacitan, Dwi Juli Harsono menjelaskan, pemberian batako dan rumah berbahan baku Faba ini merupakan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dari perusahaan, yang mengoperasikan Asset Negara yang berada Pacitan. FABA tidak dijual, diberikan untuk masyarakat sekitar, termasuk pembangunan infrastruktur seperti yang sekarang tengah dikerjakan, yaitu rabat jalan poros Desa Sumberejo, Kecamatan Sudimoro, sepanjang 700 meter dan lebar 5 meter. Hal ini agar Kabupaten Pacitan dan masyarakat sekitar dapat berkembang dan memanfaatkan potensi sumberdaya yang cukup melimpah.
“Mewujudkan percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur dan pembangunan wilayah perbatasan, dengan tetap memperhatikan kualitas lingkungan hidup,” terang Dwi.
Saat ini PT Pembangkitan Jawa Bali UBJOM Pacitan sedang memproses pembangunan lima rumah FABA di Desa Ketangguhan, Karangmulyo, Sukorejo. Membangun setiap rumah FABA ini, dapat menghemat 52 juta rupiah. Selain batako, PLTU Pacitan memproduksi material lain, seperti paving, kanstain, dan precast, dan telah didistribusikan ke masyarakat sebanyak 150.000 paving dan batako. Rencananya PT PJB UBJOM Pacitan akan terus memberikan bantuan FABA, baik raw material yang dapat digunakan sebagai stabilitasi tanah, media tanam, untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Pacitan lewat UMKM dan Pemerintah Daerah. (Agus Wibowo/hen)