- tvOne- Taufik Hidayah
Bernyali Gede, Deretan Aksi Brutal Sekaligus Konyol yang Pernah Dilakukan Dadang Buaya, Nekat Bacok Orang Hingga Serang Markas Aparat
Jakarta, tvOnenews.com – Baru-baru ini nama Dadang Buaya menjadi bahan perbincangan se-antero Indonesia.
Hal ini lantaran laki-laki yang dikenal sebagai preman tersebut melakukan pembacokan terhadap dua warga Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Garut.
Diketahui pria yang disebut Dadang Buaya ini bernama asli Dadang Sumarna. Ia lahir di kawasan Sancang, tepatnya kawasan Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garung pada 22 Desember 1972.
Selama ini Dadang Buaya dikenal punya ilmu kebal sehingga terkesan tidak takut terhadap apapun. Ia juga merupakan preman yang galak dan tak segan beradu fisik dengan korbannya.
Dalam menjalankan aksinya Dadang Buaya memiliki daerah operasi yakni di wilayah Garut Selatan, khususnya sekitaran daerah Cikelet, Pameungpeuk, dan Cibalong.
Berikut ini beberapa rekam jejak ‘brutal’ yang pernah dilakukan sang jawara Dadang Buaya.
Pembacokan dua orang warga
Seperti yang telah diketahui Dadang Buaya baru-baru ini berbuat onar dengan melakukan aksi pembacokan terhadap dua orang warga di Kecamatan Pamengpeuk, Garut.
Aksi kejahatan ini dilakukan sekitar pukul 02.00 WIB hari Selasa (25/04/2023) di kawasan Miramareu, Pamengpuk. Dua orang korban Dadang Buaya adalah Roni dan Opid alias Eyang.
Pasca pembacokan tersebut dua orang warga ini langsung dilarikan ke rumah sakit. Keduanya mengalami luka bacok masing-masing di bagian kepala dan punggung.
Dilansir dari laman Okezone, pembacokan ini terjadi karena Dadang Buaya tidak terima dikata-katai oleh korban ketika sama-sama melintas di jalan raya.
Pernah serang kantor polisi dan koramil
Bukan hanya pembacokan, diketahui Dadang Buaya sempat melakukan melakukan aksi konyol yakni menyerang Markas Komando Rayon Militer (Koramil) Pameungpeuk dan Markas Kepolisian Sektor Pameungpeuk yang ada di selatan Garut, Jawa Barat (28/05/2021).
Aksi penyerangan ini dilakukan karena Dadang yang mengendarai motor ketika mabuk berpapasan dengan Jaka. Karena mengendarai motor dalam kondisi tidak sadar Dadang keluar dari jalurnya dan hampir bertabrakan dengan Jaka.
Karena peristiwa tersebut Jaka lantas menegur Dadang. Namun alih-alih meminta maaf, Dadang justru balik menampar dan menodongkan pisau ke leher Jaka.
Melihat tanggapan tersebut Jaka tidak terima dan kemudian memanggil adiknya yang merupakan anggota TNI. Adik Jaka langsung mendatangi Dadang dan keduanya terlibat cekcok.
Warga yang melihat kejadian tersebut melaporkannya pada polisi sehingga datang Bripka Dedi ke lokasi dengan niat untuk melerai.Sayangnya, alih-alih menghentikan cekcok, Bripka Dedi justru dilukai oleh Dadang.
Setelah lama bersitegang akhirnya keributan pun berhenti. Namun Dadang ternyata belum puas karena masih dalam kondisi mabuk berat. Ia kembali mendatangi Markas Koramil Pamengpeuk untuk mencari anggota TNI yang sempat terlibat perkelahian dengannya.
Tidak sendiri, Dadang datang bersama rombongan dan membawa sejumlah senjata tajam mulai dari golok, samurai, hingga igrek. Karena tak berhasil melancarkan aksinya, Dadang lantas beralih ke Mapolsek Pamengpeuk.
Di sana ia mencari Bripka Dedi yang sempat melerainya namun justru berakhir menyerang satu anggota polisi lain yakni Bripka Uun. Setelah berdebatan panjang rombongan Dadang berhasil dilerai dan diminta pulang.
Atas keributan ini Dadang sempat ditangkap dan divonis dua tahun penjara.
Bisa menyelam tanpa tabung oksigen
Ternyata aksi di luar nalar yang dilakukan Dadang Buaya bukan hanya bertema kekerasan saja. Pada tvOnenews.com, Dadang Buaya bercerita mengenai asal nama ‘Buaya’ yang menjadi julukannya.
Ternyata nama tersebut tersemat karena kemahirannya menyelam di laut. Jika sedang berenang mencari ikan di Laut Sancang, Dadang Buaya bisa tahan napas hingga kedalaman 10 meter tanpa bantuan alat oksigen. (Lsn)