- ANTARA
Ini Makna "Utang Budi" Prabowo Subianto pada Tanah Minangkabau
Menjaga Suara Pemilih
Pakar politik dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat Prof. Asrinaldi mengatakan pernyataan Prabowo Subianto terkait "utang budi" terhadap masyarakat Minangkabau tidak bisa dilepaskan dari konteks politik terutama saat Pilpres 2019.
Pilpres 2019 pasangan Jokowi-Ma'ruf memang harus mengakui keunggulan suara pasangan Prabowo-Sandi di Tanah Minang. Pasangan yang diusung Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, dan Partai Berkarya itu mendominasi perolehan suara.
Hasil itu mencerminkan bahwa kesetiaan dan adanya tumpangan serta harapan besar yang dipercayakan kepada pasangan Prabowo-Sandiaga. Tidak hadirnya Prabowo ke Sumbar setelah sekian lama pascapilpres menjadi alasan kuat kalimat utang budi diucapkannya.
"Jadi, dia merasa berutang budi dengan setianya masyarakat Sumatera Barat," kata Prof. Asrinaldi menganalisis pernyataan Prabowo.
Menjelang Pilpres 2024 sejumlah nama/tokoh nasional mencuat ke publik untuk maju menggantikan posisi Presiden yang saat ini diduduki Jokowi. Sebut saja Prabowo Subianto, eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang selalu berada di urutan tiga besar calon presiden dengan elektabilitas tertinggi.
Ketiga nama tersebut pun sudah dideklarasikan bakal maju di Pilpres 2024. Anies Baswedan diusung NasDem, PKS, dan Demokrat. Kemudian Ganjar Pranowo baru saja ditetapkan oleh PDIP sebagai bakal calon presiden di Istana Batu Tulis, Bogor pada Jumat (21/4).
Sementara, Prabowo, meskipun telah ditetapkan sebagai calon presiden oleh Partai Gerindra, hingga kini belum diketahui secara pasti akan berkoalisi dengan partai mana.
Melihat peta politik tersebut, Asrinaldi mengatakan ketiga nama tersebut harus lebih rajin lagi menjalankan mesin politik apabila ingin merebut hati pemilih. Khusus di Sumbar, Prabowo Subianto memang telah mendapatkan tempat tersendiri. Namun, kehadiran Anies Baswedan diyakini akan memengaruhi pemilih Ketua Umum Gerindra tersebut.