- tim tvone - tim tvone
Peringati Sumpah Pemuda, Ajak Kaum Disabiitas Bangun Bangsa
Surabaya, Jawa Timur - Momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda dimanfaatkan oleh komunitas disabilitas dan arek Suroboyo untuk menggelar seminar nasional dengan tema This Able : We are all born equal, pada Kamis (28/10/2021).
“Kami ingin menunjukkan bahwa mereka, terutama pemuda disabilitas, juga memiliki kontribusi yang tak kalah besar dengan yang lain dalam membangun bangsa,” terang Andy Fernanda, panitia penyelenggara seminar nasional This Able.
Lebih lanjut Andy menjelaskan seminar ini juga sebagai wadah “sharing session” antara penyandang disabilitas, pelaku usaha dan Pemerintah Kota Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya menghadirkan Wakil Wali Kota, Armuji, sebagai narasumber. Sementara dari pelaku usaha hadir Ajik Krisna, seorang pengusaha oleh-oleh asal Bali. Selain dari sektor pemerintahan dan pelaku usaha, panitia penyelenggara juga menghadirkan Duta Baca Jawa Timur tahun 2020, Heraldha.
Pada seminar ini, Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, menyebut para pemuda disabilitas memiliki potensi yang luar biasa. Di Pemkot Surabaya, dari 100 pegawai pemkot Surabaya, satu diantaranya penyandang disabilitas. Hal tersebut sesuai Undang-undang Nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Para penyandang disabilitas memiliki hak untuk bekerja dan mendapatkan imbalan dari kerja kerasnya. Pemkot Surabaya bahkan tidak menutup kemungkinan akan menambah kuota jika dibutuhkan.
“Di Pemerintah Kota Surabaya, kami menempatkan penyandang disabilitas juga. Dari 100 pegawai ada satu penyandang disabilitas. Ini sudah sesuai undang-undang ya,” jelas Armudji.
Pengusaha oleh-oleh asal Bali, Ajik Krisna juga memberi motivasi soal potensi yang dimiliki penyandang disabilitas di lingkungan perusahaannya. Ajik Krisna juga memberi kiat-kiat berwirausaha bagi penyandang disabilitas. Bahkan Ajik Krisna menyebut dirinya tak pernah mem-PHK pegawai dari penyandang disabilitas pada masa pandemi Covid-19.
“Kami selalu melibatkan para difabel di toko kami. Kami tempatkan mereka di bagian produksi. Hal tersebut sebagai wujud berbagi rezeki kepada mereka,” imbuh Ajik Krisna.
Sementara itu, Duta Baca Jawa Timur, Heraldha Savira membagikan langkah-langkah akomodatif yang dilakukan di berbagai fasilitas belajar dan membaca, serta potensi penyandang disabilitas dalam peningkatan literasi nasional.
Mengingat masih pandemi Covid-19, seminar ini menerapkan protokol kesehatan ketat termasuk pembatasan peserta. Panitia hanya menghadirkan 50 peserta yang merupakan gabungan dari mitra komunitas Arek Suroboyo yaitu Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) DPC Kota Surabaya yang berkecipung dalam pemberdayaan kawan-kawan tuna rungu, dan Komunitas Mata Hati yang bergerak dalam emansipasi kesejahteraan sosial. (Danitha/hen)