- Istimewa
Webinar Edukasi CSR Pegadaian di Bulan Inklusi Keuangan Tembus 6.000 Peserta
Jakarta - Di tengah maraknya pinjaman online illegal yang semakin mengkhawatirkan akhir-akhir ini, kegiatan literasi keuangan menjadi salah satu tindakan preventif bagi masyarakat luas agar lebih bijaksana dalam mengakses jasa keuangan khususnya di dunia maya.
Melalui momentum Bulan Inklusi Keuangan 2021 bertema, “ Inklusi Keuangan Untuk Semua, Bangkitkan Ekonomi Bangsa”. PT Pegadaian menggelar rangkaian kegiatan webinar edukasi selama 2 hari pada 27 – 28 Oktober 2021 yang berhasil menjaring 6.000 pendaftar dari berbagai kota di Indonesia.
Bertajuk Ngobrol Virtual Literasi Finansial Pegadaian (NGOPI) bersama Kuswiyoto – Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan – Direktur Jaringan Operasi & Penjualan PT Pegadaian, Ridwan Arbiansyah – Direktur Sumber Daya Manusia PT Pegadaian, Meika Hazim Founder nDalem Indonesia, Nicky Clara – Disability Womenpreneur serta Sukma Febriana, Riana Rifani & Pingkan Podung Milenial Pegadaian. Direktur Jaringan, Operasi dan Penjualan PT Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan agar masyarakat menguatkan literasi keuangan di tengah banyaknya pinjaman online ilegal yang semakin mengkhawatirkan akhir-akhir ini.
Pegadaian, kata Damar, terus menunjukkan komitmennya untuk menguatkan literasi keuangan masyarakat sesuai arahan Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan dengan rutin melaksanakan kegiatan edukasi keuangan.
“Literasi keuangan menjadi sangat penting agar masyarakat mampu memilih produk dan layanan keuangan sesuai kemampuan dan kebutuhannya. Sehingga masyarakat tidak terjebak dalam layanan keuangan ilegal dan investasi bodong yang marak terjadi saat ini,” kata Damar. Pada webinar itu,
Damar juga menjelaskan mengenai salah satu segmen yang menjadi fokus Pegadaian saat ini adalah UMKM dengan perannya yang cukup vital dalam melakukan percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional di tengah masih berlanjutnya situasi pandemi.
Sejalan dengan dibentuknya ekosistem ultra mikro, lanjut dia, Pegadaian juga melakukan upaya untuk memperluas akses permodalan bagi para pelaku bisnis ultra mikro. Damar menjelaskan bahwa Holding Ultra Mikro (UMi) antara BRI, Pegadaian, dan PNM dapat mengembangkan segmen Ultra Mikro dengan lebih baik.