- Tim tvOne
Kenari Djaja dan Asrinesia Bersama Ikatan Arsitek Indonesia Gelar Seminar Arsistektur Jawa Timuran
Seminar ‘Arsitektur Jawa Timuran ini juga dihadiri Co Founder dan CEO PT Kenari Djaja Prima Hendra B Sjarifudin, Direktur PT Kenari Djaja Prima, Hendry Sjarifudin, Pemimpin redaksi majalah ASRINESIA, Sri Murdiningsih dan Ketua IAI Provinsi Jawa Timur, Gayuh Budi Utomo.
Dalam sambutannya, Penyelenggara seminar, Bambang Sutrisno, Ir. MH, IAI.,menyampaikan arsitektur tradisional Jawa Timur yang berawal dari kehidupan bertahun-tahun masyarakat Jawa Hindu, hingga masuknya pengaruh agama Islam dalam mengatur lingkungannya bermasyarakat, sangat menarik apabila dikaitkan dengan pembangunan arsitektur dan kawasannya masa kini.
"Konon keindahan bangunan tradisional Jawa di era Kerajaan besar Majapahit membuat orang terus ingin tahu tentang filosofi dan penggunaan elemen bangunan yang diatur oleh adat istiadat dan agama saat itu untuk memberi rasa nyaman. Kami mewakili KENARI DJAJA dan Majalah arsitektur ASRINESIA mengucapkan terima kasih atas dukungan IAI Provinsi Jawa Timur dan seluruh partisipan sehingga seminar ini dapat terlaksana," ucapnya.
Sementara itu, Ketua IAI Provinsi Jawa Timur, Gayuh Budi Utomo menyampaikan apresiasinya kepada KENARI DJAJA dan Majalah arsitektur ASRINESIA yang telah mengajaknya untuk berkolaborasi pada seminar tersebut. "Kami berharap kolaborasi ini akan berlanjut kedepannya. Sudah menjadi kewajiban kita sebagai asosiasi profesi untuk turut serta mendukung dan peduli terhadap potensi-potensi yang ada di Jawa Timur," ujarnya.
Penjelasan tentang Arsitektur Tradisional diuraikan oleh Anas Hidayat, ST, MT Pengamat yang mendalami dan mengajarkan sejarah bangunan masa lalu sejak era Majapahit dan Singosari. Bagaimana potensi arsitektur lokal menjadii salah satu ciri khas Jawa Timur yang harus dilestarikan.
Terkait dengan karakter bangunan yang memenuhi persyaratan penghuni dan kegiataannya yang spesifik Jawa, disampaikan oleh perintis arsitektur nusantara Prof. Josef Prijotomo.