- Tim tvOne/Pujiansyah
Kisah ART Dianiaya Majikan di Bandar Lampung, Disuruh Ceraikan Suami hingga Diancam Bunuh Anaknya
Selain itu, DL mengaku kerap disiksa setiap kali melakukan kesalahan, seperti dibenturkan ke besi. “Terus habis itu, ya hari-harinya kita beres-beres, jadi kalau ada kesalahan kayak jemur salah tempat atau gimana, habis itu dibenturkan ke besi,” lanjut DL.
Bahkan, DL mengaku, pernah diseret dari kamar mandi dalam kondisi telanjang hanya karena ada bekas obat dan sehelai rambut. “Waktu itu setelah ngepel, karena udah beres saya mandi, terus habis itu bosnya ke belakang melihat tempatnya ada bekas obat sama rambut satu. Lalu pintu kamar mandi didobrak, habis itu saya ditarik rambutnya suruh ulang ngepel dan ditunjukin sambil telanjang," paparnya.
Menurut cerita DL, semua asisten rumah tangga yang bekerja di sana mengalami penganiayaan yang sama setiap hari. "Kalau yang dua di sana sempat ditelanjangi, dicukur bulu bawahnya itu sambil divideoin," ungkapnya.
Usai dianiaya, kata DL, ART disuruh minum obat setiap hari dengan alasan biar sehat. "Paracetamol, Amoxilin, vitamin C kadang vitamin D. Biar sehat, dan kalau habis dihajar juga misalnya pagi apa siang gitu langsung dikasih obat. Nanti malam dikasih obat lagi," bebernya.
Lebih sadis, DL yang sudah bekerja selama tiga bulan, selain mengalami penyiksaan terus-menerus juga belum pernah menerima upah dari majikan. Ide kabur dari rumah sang majikan itu muncul dari DL yang tidak tahan lagi, karena selama bekerja tidak diperbolehkan komunikasi dengan keluarga. Melainkan hanya boleh komunikasi melalui telepon milik majikan.
Hal yang paling mencengangkan adalah, saat DL komunikasi dengan suaminya, sang majikan sudah mempersiapkan narasi yang harus dibacakan oleh DL. Di dalam tulisan itu, majikan menyuruh suami DL untuk menceraikannya dan tidak boleh menghubunginya lagi. Sang majikan bahkan mengancam akan membunuh anak DL apabila ingin pulang.
"Rasa enggak tahan, terus si bosnya kan mau pindah ke Nusantara. Jadi daripada nanti kita pindah ke Nusantara mau kabur susah karena masuknya ke gang, kita enggak tahu jalan. Saya tadinya mau ngajak bertiga tapi karena yang satu lagi ngomong susah untuk diajak karena bayinya kan enggak ada yang nunggu jadi saya ngajak DDR buat kabur naik tower," ungkapnya.