- Humas Univ. Gunadarma
Universitas Gunadarma Siapkan Teknologi Pasca Pandemi dengan Menciptakan Robot UG-Bogoljubov
Jakarta, tvOnenew.com - Pasca pandemi covid-19, Universitas Gunadarma berfokus melakukan pembangunan pada perkembangan teknologi, perkembangan pengetahuan dan bagaimana Universitas Gunadarma dapat berkontribusi akan hasil-hasil yang selama ini sudah dicapai agar bermanfaat bagi masyarakat.
Pada sektor perkembangan teknologi, Universitas Gunadarma dikenal sebegai perguruan tinggi yang selalu mengedepankan produk-produk teknologi. Salah satu produk teknologi yang saat ini sedang dalam proses penyempurnaan adalah Robot Catur UG-Bogoljubov.
Robot Catur UG-Bogoljubov merupakan sebuah robot karya Dosen dan Mahasiswa Universitas Gunadarma yang diketuai oleh Dekan Fakultas Teknologi Industri, Prof. Dr. Ing. Adang Suhendra, S.Si,. M.Sc atau yang akrab disapa Prof. Adang yang telah diresmikan pada tanggal 16 Oktober 2022 di UG-Technopark. Diketahui, robot ini merupakan robot pertama di Indonesia yang dirancang untuk dapat bermain catur melawan manusia.
Salah satu uji coba yang pernah dilakukan yakni melawan Grand Master Catur Indonesia, Susanto Megaranto. Dari uji coba pertandingan catur yang dilakukan antara Robot UG-Bogoljubov dan Grand Master catur Susanto Megaranto selama kurang lebih 1 jam, ternyata hasil pertandingan menyatakan 2 kali seri dan 1 kali menang yang dimenangkan oleh Robot UG-Bogoljubov.
Melalui adanya hasil uji coba yang baik ini, membuat Prof. Adang Suhendra dan tim tertarik untuk mengembangkan karya Robot UG-Bogoljubov lebih lanjut lagi agar dapat berkembang sesuai dengan taraf internasional.
“Robot ini masih dalam proses penyempurnaan. Nantinya robot ini akan dibentuk serupa dengan manusia baik dari segi psikologi emosional maupun gestur dan gerak tubuhnya. Kami mengupayakan agar Robot Catur UG-Bogoljubov ini dapat lebih bermanfaat di kancah dunia percaturan Indonesia maupun internasional, “ ungkap Prof. Adang Suhendra dalam wawancaranya bersama UG TV di Jakarta.
Menurutnya, Robot Catur ini tidak hanya sekadar bermain catur saja. Adanya pengembangan dari segi AI dan system teknologi diharapkan dapat membuat robot ini mampu melakukan kegiatan yang lebih banyak seperti berkomunikasi dengan lawan jika hasil pertandingannya seri atau melakukan gerak-gerik emosional ketika memenangkan pertandingan ataupun saat kalah.
Soal bentuk fisik robot pun kedepannya juga akan berubah. Jika saat ini bentuknya hanya sebuah lengan seperti barista, maka untuk kedepannya akan divisualkan berwujud manusia. Dapat mengeluarkan suara dan berinteraksi serupa manusia meskipun tidak sesempurna manusia.
Prof. Adang Suhendra juga menyebut apabila kolaborasi pengerjaan Robot Catur ini cukup beragam. Salah satunya dengan kebutuhan algoritma, ia bekerjasama dengan mahasiswa informatika dan sistem informasi. Sementara untuk pergerakan kontrol dan system computer banyak bekerjasama dengan team Teknik Elektro. Kedepannya, Prof Adang Suhendra berencana untuk mengembangkan adanya system untuk membantu orang dan atlet-atlet muda berlatih main catur dengan melawan robot. Jadi akan ada kebutuhan dari aspek psikologi dan gizi.
“Misalkan dari aspek psikologi emosinya akan seperti apa agar pendekatan catur bisa lebih komperehensif dan lebih bertaraf internasional,” kata Prof. Adang Suhendra lebih lanjut.
Sementara itu, adanya kebutuhan efisiensi waktu dan pelayanan yang cepat di bidang farmasi khususnya di apotik besar atau apotik rumah sakit, Prof. Adang Suhendra berencana ingin menciptakan sebuah teknologi robot yang dapat membantu para apoteker dalam menyiapkan obat-obatan.
Prof. Adang Suhendra berharap dengan adanya robot ini, proses menyiapkan obat-obatan yang dilakukan para apoteker bisa dilakukan lebih cepat, sehingga pasien tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan obat yang dibutuhkan.
Tidak hanya itu, Prof. Adang Suhendra juga sedang mengembangkan robot untuk industri daun kelor. Banyaknya khasiat dan nilai gizi yang dimiliki daun kelor membuat Prof. Adang Suhendra tertarik untuk mengembangkan penelitian tentang industri produk daun kelor.
Penelitian ini pun telah didukung oleh pemerintah untuk mengatasi stunting atau gizi buruk pada anak yang terjadi di Indonesia. Pada prosesnya, Prof. Adang Suhendra berupaya untuk dapat mengolah daun kelor tersebut menjadi tepung. Sehingga perlu upaya terbaik untuk dapat mempertahankan kandungan gizi dari daun kelor.
Untuk project ini, Prof. Adang Suhendra akan bekerjasama dengan beberapa program studi. Salah satunya adalah program studi Agrotekno yang diharapkan dapat membantu memenuhi demand yang tinggi terhadap daun kelor. Tim Agrotek Universitas Gunadarma diharapkan dapat menghasilkan daun kelor yang berkualitas dengan waktu yang lebih cepat dan bebas hama. Sehingga daun kelor yang dihasilkan merupakan daun kelor dengan kualitas terbaik.
Dalam proses industrinya, Prof. Adang Suhendra juga akan menciptakan robot yang akan membantu proses industri dari mengambil daun kelor, membersihkan daun kelor, merorot dari batang, mencuci, mengeringkan hingga proses penggilingan daun kelor menjadi tepung.
Jika biasanya proses perorotan menggunakan tangan, dalam project industri ini Prof. Adang Suhendra akan menggunakan kemampuan robot. Proses pencuciannya juga akan menggunakan standard SOP yang benar agar terhindar dari berbagai macam bakteri.
Berbagai upaya Prof. Adang Suhendra dan Universitas Gunadarma dalam menciptakan berbagai macam produk teknologi seperti Robot UG-Bogoljubov, Robot Dispenser dan Robot industri daun kelor diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menghadapi perkembangan zaman khusunya dari segi teknologi.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi dan peran Universitas Gunadarma dalam mendampingi masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dalam menghadapi perubahan zaman khususnya di bidang teknologi terkini.(chm)