- Instagram @mohmahfudmd / Antara foto
Mahfud MD Cerita soal Godaan Cawapres 2024, Potensi Jebakan hingga Aliran Dana ke Partai..
tvOnenews.com - Menko Polhukam, Mahfud MD berbicara soal godaan Cawapres di Pemilu 2024, muncul narasi potensi jebakan dari aliran dana partai, Rabu (7/6/2023).
Diketahui, Johnny G. Plate juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai NasDem. Dia ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung atas kasus korupsi BTS Bakti Kominfo.
Kasus korupsi Base Transceiver Station (BTS) yang menjerat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate membuat dirinya terancam dipenjara selama 20 tahun.
Hal ini sesuai karena bukti yang cukup dan total kerugian negara berdasarkan hasil perhitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Johnny dijerat Pasal 2 dan Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2001 Tindak Pidana Korupsi.
Juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dengan hukuman maksimal 20 tahun penjara dan minimum 1 tahun penjara.
Mahfud MD jawab soal potensi jebakan
Menko Polhukam, Mahfud MD. (Julio Trisaputra/tvOnenews)
Mamat Alkatiri menyinggung soal kasus korupsi BTS yang menyeret Menkominfo Johnny G Plate, di mana banyak netizen yang menghubungkan Mahfud MD dan Cawapres 2024.
"Ini semacam titik temu atau semacam jebakan?," tanya Mamat Alkatiri yang dilansir dari Youtube HAS Creative.
Merespons hal itu, Mahfud MD mengaku tidak terlalu peduli akan potensi dijebak atau diuji dalam kasus besar korupsi tersebut.
"Saya akan bekerja menegakkan hukum," ujarnya.
"Tetapi yang di luar saya, itu kan isunya uang masuk ke partai sekian dan ini sekian. Saya dapat laporan itu tertulis, ada rincian dan nama-namanya, ada kontraktor, ada subkontraktor yang sekian banyak," tuturnya.
Mantan Ketua MK (Mahkamah konstitusi) ini tegas menyatakan bahwa hanya peduli tentang menegakkan keadilan.
"Saya hanya peduli terjadi korupsi, silahkan ke Kejaksaan Agung membuktikan masuk ke siapa uang ini, saya nda ada urusan, tidak akan menyentuh-nyentuh partai," tuturnya.
"Yang boleh nyentuh itu urusan hukum saja, kalau partai muncul nanti karena urusan hukum, biarlah di Pengadilan," jelasnya.
Mahfud MD berbicara soal Pilpres 2024
Menko Polhukam, Mahfud MD.
Sebelumnya, publik dibuat heboh atas pernyataan Mahfud MD yang menyoroti transaksi janggal sebesar Rp 349 Triliun di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Mahfud MD selaku Menko Polhukam (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia) yang baru saja menjadi perbincangan publik atas aksinya di DPR dalam upaya membongkar aliran 349 Triliun.
Di mana, aksi tegas dari Mahfud MD menuai banyak reaksi positif dari publik, namanya pun kembali naik diperbincangkan dalam bursa Pilpres 2024.
Momen tersebut langsung menaikkan popularitas Mahfud MD selaku Menko Polhukam yang berbicara lantang di DPR. Untuk membuka beberapa fakta terkait aliran dana yang menyangkut Kemenkeu.
Menurut Mahfud MD, belum memikirkan tentang Pilpres 2024, terutama soal namanya yang kembali naik menjadi Cawapres 2024.
"Saya belum tahu, karena belum berpikir ke situ, saya membaca berita-berita itu, tapi bagi saya itu berita baguslah ya," ujarnya.
"Bukan karena saya masuk ke survei, lalu tinggi, bukan karena itu saya senang dengan berita tetapi memang saya tugas membaca berita politik dan menyenangi berita politik, oleh sebab itu tidak berpengaruh pada perilaku saya saja, berpengaruh pada pemahaman saja," tuturnya.
"Perilaku soal apakah saya mau ikut kontestasi karena ada di survei, masih panjang proses-proses politik," tambahnya.
Mahfud MD menyebut bahwa harus melewati aturan sana-sini, sehingga harus menunggu waktu dan tempat tertentu untuk menyatakan iya atau tidak.
"Tidak bisa sekarang, kapan? saya tidak tahu juga," tuturnya.
Mahfud MD mengaku belajar dari pengalaman tahun 2019
Mahfud MD mengaku belajar dari kekecewaan dari Pilpres 2019, kala itu Mahfud ditunjuk pada menit-menit akhir untuk menjadi Cawapres Jokowi.
"Iya saya belajar dari pengalaman itu (Pilpres 2019), bahwa kalau direncanakan, kalau Tuhan tidak mengizinkan. Apalagi di politik bisa belok mendadak," pungkasnya.
"Kalau kita tidak merencanakan pun, ya kita diem-diem tapi Tuhan menghendaki tiba-tiba dapat," tambahnya.
Menteri kelahiran Kabupaten Sampang ini mencontohkan ketika dirinya menjadi Menteri Pertahanan di Era Presiden Gus Dur. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini