- Kolase tvonenews
Dinginnya Tiang Eksekusi Jadi Saksi Kematian Freddy Budiman, Dia Ucapkan Tahlil dan Minta untuk Lakukan Hal Ini…
tvOnenews.com – Dinginnya tiang eksekusi menjadi saksi bisu kematian Freddy Budiman. Sebelum ditembak mati, sang gembong narkoba ucapkan tahlil dan minta lakukan hal ini…
Freddy Budiman terpidana kasus narkoba berujung divonis mati di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Ia dieksekusi pada 29 Juli 2016.
Dilansir dari kanal Youtube Denny Darko, Ahli Forensik dr Sumy Hastry menceritakan detik-detik eksekusi Freddy Budiman.
Beberapa hari sebelum sang gembong narkoba ditembak mati, dr Hastry dan tim Brimob melakukan latihan persiapan pada malam hari.
Dr Sumy Hastry diminta untuk latihan menempel titik tembak pada tubuh narapidana.
“Tempel titik tembaknya biar jelas karena kan dilakukan di malam hari,” ungkap dr Sumy Hastry.
Selain itu, sang ahli forensik juga latihan merantai Freddy Budiman di tiang eksekusi. Terpidana jga dipakaikan baju berwarna putih dengan kepala ditutup.
“(Terpidana) dipakaikan baju, dirantai, diikat lalu ditaruh di tiang seperti itu. Trus kita laporan saya sebagai tim dokternya,” kata dr Sumy Hastry.
“Napi dikasih baju putih dan titiknya tempelnya hitam,” sambung dr Hastry. “Jadi memang dipersiapkan seperti itu dan ditutup kepalanya.”
Tim dokter juga diberi tugas untuk menyiapkan kain kafan hingga peti untuk terpidana mati yang selesai dieksekusi.
“Ada yang minta dikafani atau peti, ada juga pakaian. Semua kita siapkan,” ungkap dr Sumy Hastry.
Freddy Budiman Ucapkan Syahadat dan Sampaikan Permintaan Saat Eksekusi
Ketika tiba waktu eksekusi, ada momen tak terlupakan yang terjadi pada Freddy Budiman. Dalam video yang diunggah kanal Pro-You Channel menampilkan kajian Ustaz Fatih Karim.
Video tersebut menyajikan ekspresi Freddy Budiman menjelang eksekusi. Ustaz Fatih Karim kala itu mengisi kajian di Lapas Gunung Sindur.
Di Lapas itu juga ada Gayus Tambunan dan Ustaz Abu Bakar Ba’asyir yang juga menjadi tahanan, bersama Freddy Budiman
"Saat saya ngisi pengajian di penjara itu, ini isinya orang penjara semua. Saya kan enggak kenal wajahnya. Begitu saya lihat di kanan, ada orang pakai baju koko putih, kopiah putih, berjenggot putih," kenang Ustaz Fatih Karim.
"Dari tadi sampai akhir pengajian saya, nangis senangis-nangisnya. Pipinya basah dengan air mata," sambungnya.
Karena penasaran dengan sosok tersebut, Ustaz Fatih Karim pun menanyakannya kepada sipir Lapas. Ternyata, sosok itu Freddy Budiman.
"Saya tanya ke penjaga penjara, 'Dia siapa mas? Ternyata Dia Freddy Budiman.' Almarhum, ada yang masih ingat siapa Freddy Budiman? Pengedar narkoba kelas kakap. Bukan kakap lagi, sudah paus," ungkap Ustadz Fatih.
Kehadiran sang ustaz tepat 2 hari sebelum waktu eksekusi si gembong narkoba. Berdasarkan informasi yang diterima, Freddy Budiman mengajukan 2 permintaan sebelum ditembak mati, apa saja?
Yang pertama, Freddy minta izin untuk bisa mengucapkan kalimat tahlil. Kedua, ia minta agar matanya tidak ditutup ketika eksekusi.
"Setelah eksekusi dibacakan, ada permintaan terakhir? Keren, Masya Allah, apa katanya? 'Tolong izinkan saya, pada saat sebelum ditembak mati mengucapkan kalimat Laa ilaahaa illalah Muhammadur Rasulullah," tutur Ustaz Fatih Karim
"Permintaan yang kedua, tolong mata yang ditutup kain hitam dibuka matanya, kenapa? 'Karena saya ingin melihat dosa-dosa saya yang terlalu banyak untuk Indonesia. 'Apa yang terjadi? enggak dikasih izin. Tapi dimohon-mohon, akhirnya dikasih izin," ujar Ustaz Fatih.
Freddy Budiman diketahui telah bertaubat dan mengkhatamkan Al-Quran sebanyak 7 kali.
"Antum tau? dari mulai hari ini sampai dua hari akan datang, Beliau khatam Alquran sehari itu 7 kali," ucapnya.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, klik di sini.
(ind/lsn/rka)