- Kolase tim tvOnenews.com
Di Hari Meninggalnya Mbah Maridjan, Ternyata Ahli Forensik dr Sumy Hastry Juga Menemukan Fakta Ini
“Dalam keadaan kaku itu? Posisinya semua dalam kondisi tidur berarti?,” ungkap Denny Darko menanyakan pada dr Hastry.
Ia mengatakan kondisi korban mayoritas sedang beristirahat, termasuk Juru Kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan.
“Iya, ada yang duduk, meringkuk gitu. Dan Mbah Maridjan waktu itu sih posisi memang sedang istirahat,” jelas Ahli Forensik tersebut.
“Karena posisi tidur, jadi kesannya seperti bersujud. Tapi sebetulnya dia kayak menahan atau menekuk dengan ketegangan otot tubuhnya. Jadi kesannya kayak sujud, padahal ya tidak posisi tidur aja,” sambungnya.
Menurut Hastry, Jenazah Mbah Maridjan ditemukan di kediamannya sekitar pada hari ketiga setelah erupsi.
“Kayaknya hari ketiga atau keempat baru ditemukan, di rumahnya” katanya.
Selain itu, pihaknya juga mengungkapkan bahwa ia bersama tim bekerja dengan cepat agar seluruh korban dapat segera terhitung dan menghindari risiko dari dampak abu vulkanik saat bekerja.
“Lah itu memang kita identifikasinya biar cepat aja dan segera dimakamkan. Karena debu panasnya juga dapat mengganggu kami dan tim. Supaya pemerintah Kota Yogyakarta juga dapat jelas nih yakin jumlah total semuanya (korban) berapa. Jadi misal kalau ada letusan lagi, ibaratnya kan sudah siap dan tidak terpaku untuk tinggal disitu dan mau dievakuasi,” ujarnya.
Anggota Tim Basarnas Jadi Korban
Ahli Forensik, dr Sumy Hastry Purwanti bersama Magician, Denny Darko. (Ist)